KATA PENGANTAR

Ide untuk menulis blog ini datang ketika suatu hari aku melihat-lihat kembali album-album foto keluarga waktu kami berdomisili di Harare, Zimbabwe. Ketika itu anak-anak masih kecili-kecil, sekarang ketika mereka sudah beranjak dewasa, mereka pun banyak bertanya pada saat kami membenahi foto-foto ini, aku langsung sadar bahwa foto ini banyak memiliki kenangan dan mengisahkan pengalaman dan perjalanan hidup aku.

Negeri adalah lokasi yang terasa oleh semua panca indera kita. Saat kaki mulai menapak di suatu tempat, maka semua indera kita merasakan apapun yang bisa dilumat, diserap, dicerna dan dinikmati. Semua dapat direkam oleh otak, kamera dijital, perekam video, untuk kemudian dikeluarkan kelak dalam sebuah cerita perjalanan. Mulut dapat berbicara tentang segala yang telah dirasa, tangan dapat menuliskan semua keasyikan pengalaman yang ada. aku menjadi terinspirasi untuk menulis Otobiografi (pengalamanku ini) yang biasanya hanya ditulis orang terkenal,

Malam ini aku mencoba membongkar-bongkar memori ku yang mengendap dalam kepingan peristiwa kurang lebih 20 tahun yang lalu, yakni permulaan tahun 1987. Tahun itu merupakan awal aku bekerja, sekaligus tahun pertama mengenal Negara lain. Ketika kepingan peristiwa itu berkelebat, aku pun tersenyum simpul, mengenang peristiwa yang telah terjadi 20 tahun yang lalu itu. Ya banyak peristiwa-peristiwa yang telah aku lalui diantaranya ketika saat pertama kali aku naik pesawat dan pergi ke luar negeri.

Tidak terasa waktu ini berjalan sangat cepat rasanya, masih teringat dulu waktu masih balita, kedua orang tua sering mengajak aku jalan2 ke taman remaja (sebelahnya Hi-tech Mall) untuk mencari hiburan di sana supaya aku bisa bersenang-senang, trus waktu beranjak, dari TK, SD, SMP, SMA sayang aku tidak bisa menikmati masa-masa kuliah, dan sekarang sudah lebih dari 25 tahun aku meninggalkan bangku SMA itu dengan masa-masa yang indah. Perjalanan hidup itu banyak sekali lika likunya dan dilalui kadang suka tapi juga tidak sedikit merasakan duka pahitnya hidup ini. Tapi bagaimanapun itu puji syukur kehadirat Illa hi Robbi semua bisa dilalui dengan sebagaimana mestinya.

Terus terang saja aku bukan orang yang pintar menulis, bahkan jauh dari pintar. Semalaman bisa jadi aku merangkai kata-kata, akan tetapi hasilnya bisa jadi hanya sebuah tulisan yang jauh dari bagus yang akhirnya aku corat-coret sendiri "Hhh … menulis itu memang tidak mudah.!" Begitu kata aku berapologi",

.Tulisan aku ini mungkin tidak merupakan kenangan yang indah bagi orang lain. Tapi, bagi aku ini merupakan semacam "memorabilia" artinya suatu peristiwa yang patut dikenang. bertujuan sebagai suatu memori berupa episode hidup seorang yang bernama Hary Sudarmanto.

Sekali aku memang bukan seorang yang pintar menulis, maka pembaca tidak akan dapati tulisan yang bagus dalam buku ini. Akan tetapi aku yakin, suatu saat tulisan aku pasti bagus. Kapan itu ? aku tidak tahu. Ya "asal berani mencoba".

Aku berharap buku ini dapat bermanfaat bagi anak-anakku, kerabat dan teman-teman.

Sekecil apapun yang kita lakukan tetap saja punya arti.

selamat membaca …… !!!!

MENGENAI PENULIS

Hary Sudarmanto lahir di Jakarta tanggal 12 Juni 1965, dari pasangan R.Darwono dan R.A. Sutirahayu, sejak kecil sampai usia 21 tahun, Hary mengikuti orang tuanya yang tinggal di Jakarta, Hary sempat mengenyam pendidikan SD di SDN Cawang Timur Pagi (1971 – 1974) SD Negeri Cipinang Cempedak 09 Pagi (1975 – 1977), SMP Negeri 80 Halim P.K (1978 – 1981).dan SMA Negeri 39 Cijantung, (1981 – 1984) lulus pada usia 19 tahun.



Pengalaman bekerjanya dimulai tahun 1987, pada usia 21 tahun, ketika Hary menjadi Local Staff Sub Bagian Administrasi di Kedutaan Besar RI di Harare, Zimbabwe. Dilingkungan KBRI dia dikenal dengan nama panggilan Toto.

Dengan pendidikannya yang minim Hary berusaha menambah pengetahuan dengan mengikuti berbagai kursus untuk menunjang pekerjaannya sehari-hari, sejak di Harare hingga kini berbagai macam kursus telah diikuti antara lain : English as Foreign Language tahun 1989 di ESB International, Harare, Elementry Word Processing tahun 1990 CCOSA, Harare, Komputer Lotus 1-2-3 dan Word Perfect tahun 1991 Compu Serve, Harare, Beginners Business Communications tahun 1991 Harare Polytechnic, Harare, Introduction to Basic Programming tahun 1992 Sutherland Computer, Harare, Introduction to Dbase III+ tahun 1994 Speciss College, Harare, IATA Ticketing and Reservation tahun 1995 Speciss College di Harare, Akuntansi pada tahun 1998 di Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta.

Selain dari pada itu Hary juga mengikuti berbagai macam pelatihan, training dan seminar yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang pernah dijalaninya diantaranya :

  • Seminar UYHD diselenggarakan di Konsulat Jenderal RI di Cape Town, Afrika Selatan (September 1995) dengan Nara sumber dari Direktorat Jenderal Anggaran Depkeu dan Biro Keuangan Deplu;
  • Sales Systems dalam Bidang Property/Real Estate diselenggarakan oleh ERA Indonesia di Jakarta (Maret 1997);
  • Sosialisasi Terpadu RKA-KL, Pelaksanaan DIPA dan Jabatan Fungsional Diplomat diselengarakan di Hotel Danube (Kedutaan Besar RI) di Bratislava, Slovakia (Desember 2006) dengan nara sumber dari Bapenas, Ditjen Anggaran Depkeu dan Biro Perencanaan dan Organisasi Deplu;
  • Sosialisasi dan Bimetk Sistim Informasi Manajemen Keuangan SIMKEU IV +1 AMD diselenggarakan di Hotel President (Kedutaan Besar RI) di Kyiev, Ukraina (Maret 2007);
  • Pelatihan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) diselenggarakan di Hotel Sheraton Media, Jakarta (Mei 2008);
  • Sosialisasi Terpadu Keuangan dan Jabatan Fungsional Diplomat diselenggarakan di Kedutaan Besar RI Kairo, Mesir (Desember 2008) dengan nara sumber Bapenas, BPK dan Biro Keuangan, Deplu;
  • Bimtek Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Real Time diselenggarakan di Konsulat Jenderal RI di Jeddah (Agustus 2009) nara sumber Ditjen Depkeu, Bagian Verifikasi Biro Keuangan, Deplu.

Berbagai pengalaman kerjapun didapatnya sejak mulai dari KBRI Harare pada tahun 1987 hingga terakhir dia dipercaya sebagai Staf Keuangan pada Kedutaan Besar RI di Tripoli, Libya.

Diawali pada bulan Januari 1987 hingga bulan Agustus 1996, Hary mulai bekerja sebagai Pegawai Setempat (Local Staff) pada Kedutaan Besar R.I. di Harare, Zimbabwe, sebagai staff Administrasi Umum dipercaya untuk melaksanakan tugas-tugas guna menunjang aktivitas Kantor Perwakilan yang baru dibuka, Hary mengerjakanya dengan penuh semangat, dan saling bekerja sama sehingga lambat laun menjadikannya seorang yang professional dibidangnya.

Sebagai Staff Administrasi Hary pada mulanya hanya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya ringan diantaranya memelihara, menjaga dan menyimpan file-file yang berhubungan dengan masalah keuangan, membuat payroll gaji Home Staff dan Local Staff, Tunjangan Sewa Rumah, mengetik Surat-surat dinas, yang dijalani selama kurun waktu 3 tahun lamanya. Dengan adanya pergantian pimpinan, oleh pimpinan yang baru, Hary mendapat tugas untuk jenis pekerjaan yang lebih berat, yang selama ini belum pernah diketahui maupun dipelajari, namun berkat kegigihannya dan mempelajarinya secara otodidak ia dapat mengerjakan seluruh tugas-tugas yang telah didelegasikan oleh pimpinannya, atas kecakapannya pimpinan memberikan kepercayaan kepada Hary sebagai Operator Komputer untuk Sistim Informasi Keuangan sekaligus kepadanya dipercaya untuk menjabat sebagai Kasir, sebuah jabatan yang memilik tanggung jawab besar dan termasuk paling tinggi di kalangan sesama Local Staff.

Hary juga dipercaya oleh Pimpinan untuk membantu tugas-tugas dibidang keprotokolan dan telah berhasil membangun networking yang baik dengan instansi Pemerintah maupun swasta setempat yang sangat dirasakan manfaatnya oleh KBRI Harare.

Dengan kecakapan seperti tersebut diatas, atas rekomendasi dari Pimpinan KBRI Harare, pada bulan Mei 1990 Hary diperbantukan kepada Advance Team untuk membuka Kantor Perwakilan RI di Windhoek untuk menyelesaikan pekerjaan Pertanggung Jawaban Keuangan dan Administrasi lainnya selama kurang lebih 1 bulan.

Pekerjaan ini dijalaninya hingga Mei 1996, pada bulan Juni 1996 Hary di rotasi sebagai Staf Bidang Politik untuk membantu tugas-tugas Kepala Bidang Politik dalam membina hubungan diplomatik antar kedua negara, memonitor perkembangan politik dalam negeri Zimbabwe, yang besar pengaruhnya terhadap kepentingan NKRI. Pekerjaan ini dijalaninya selama kurang lebih 3 bulan hingga akhirnya mengundurkan diri pada bulan Agustus 1996.

Dengan pengalaman kerja yang didapat di Zimbabwe, selama ini membuat Hary optimis untuk mendapatkan pekerjaan baru di kampung halamannya sendiri, berbagai lamaran dikirimkan ke berbagai perusahaan, Hary ingin mencari suasana baru, karena timbul kejenuhan setelah sekian lama bekerja dilingkukangan birokrasi pemerintahan.

Sebuah tantangan baru dihadapi oleh Hary ketika dia diterima bekerja sebagai Marketting Executive di sebuah perusahaan Developer (PT. MASA KREASI), jelas ini bertentangan dengan pengalamannya yang lebih banyak berkecimpung di bidang Administrasi dan keuangan.

Sebuah tugas dibebankan kepadanya untuk melaksanakan kebijakan, prosedur dan program penjualan perumahan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi dan aktivitas penjualan, memimpin dan mengkoordinir tim Penjualan dan Pemasaran. Sebagai suatu yang baru tentunya diperlukan pengetahuan tambahan, untuk itu Hary mengikuti Training mengenai Sales Systems dalam bidang Property/Real Estate.

Dengan mengandalkan networking yang dibangunnya dengan instansi Pemerintah maupun swasta dan presentasi-presentasi yang dilakukan, Hary bersama teamnya berhasil meningkatkan penjualan di perusahaan tempatnya bekerja.

Namun pekerjaan ini hanya dijalaninya selama 3 bulan (Maret 1997 – Mei 1997), karena dirasakan oleh Hary kurang pas dengan backgroundnya, hingga akhirnya dia pindah bekerja pada sebuah anak Perusahaan yang cukup ternama, bergerak dalam bidang Informasi & Technology (PT. PANSYSTEMS) Hary diterima bekerja sebagai Satf Keuangan, tanpa kendala yang berarti, segala pekerjaan yang dibebankan dapat diselesaikan dengan baik, mengingat banyak kemiripan dengan pekerjaan sebelumnya ketika di KBRI Harare. Berkat kerjasama yang baik dengan tim penjualan Hary memperoleh penghargaan dari Pimpinan perusahaan, kinerja yang baik ini juga memberikan kesempatan kepadanya untuk mengikuti pendidikan tambahan yang dibiayai perusahaan untuk lebih memperdalam pengetahuannya dalam bidang akuntansi yang erat kaitanya dengan keuangan, selain dari pada itu untuk mengisi kekosongan formasi oleh Pimpinan perusahaan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Manajer Keuangan, dengan jabatan ini Hary dipercaya untuk menandatangi cek dan kertas berharga lainnya bersama-sama dengan Direktur Utama (Joint Account), selain itu bertanggung jawab untuk masalah keuangan, Bimbingan dan arahan dari Pimpinan membuat Hary semakin memahami pekerjaannya, sebelum sempat dipromosikan menduduki Jabatan Manager Keuangan, pada bulan Pebruari 2004 Hary mengundurkan diri dari pekerjaannya karena mendapat pekerjaan baru.

.

Pada bulan Maret 2004 Hary pindah bekerja pada Perwakilan RI di Tripoli, sebagai Staf Keuangan

Berkat pengabdiannya selama bekerja di Perwakilan Republik Indonesia selama 15 tahun, Hary memperoleh penghargaan dari Menteri Luar Negeri pada bulan Agustus 2008.

Selama bekerja di KBRI Hary memiliki berbagai pengalaman penugasan ke Negara-negara diantaranya :

  • Namibia, sebagai staff perbantuan di KBRI Windhoek (Mei 1990 – Juli 1990);
  • Mozambique, advance team koordinasi dengan protokol Kemlu mengenai rencana penyerahan surat kepercayaan Dubes baru (1994);
  • South Africa, menghadiri Penataran UYHD utk Perwakilan kawasan Afrika Tengah dan Selatan di KJRI Cape Town (September 1995);
  • Mozambique, mendata WNI untuk keperluan Pemilu di Quilimane (Januari 1996);
  • Tunisia, tugas kurir ke STB Bank Tunis (Januari 2005);
  • Tunisia, tugas kurir ke STB Bank Tunis (Juli 2005);
  • Tunisia, tugas kurir ke STB Bank Tunis (Oktober 2006);
  • Slovakia, menghadiri Sosialisasi RKA-KL, Pelaksanaan DIPA di KBRI Bratislava (Desember 2006);
  • Ukraina, menghadiri Sosialisasi SIMKEU IV+ AMD di KBRI Kyiev (Maret 2007);
  • Inggris, tugas kurir ke Bank Mandiri London (Maret 2008);
  • Inggris, tugas kurir ke Bank Mandiri London (April 2008);
  • Mesir, menghadiri Sosialisasi Keuangan dan JFD di KBRI Kairo (Desember 2008);
  • Saudi Arabia, menghadiri Bimtek SAKPA dan Sosialisasi SIMKEU Real Time di KJRI Jeddah ( Agustus 2009).

Hary juga memiliki pengalaman persidangan dan kepanitiaan diantaranya :

  • Anggota Delegasi Konperensi Menteri-Menteri Penerangan Negara Non Blok (COMINAC II) di Harare (Juni 1987);
  • Anggota Delegasi RI pada Ministerial Meeting of the Co-ordinating Bureau of Non-Aligned Countries di Harare (Mei 1989);
  • Anggota Delegasi RI pada Konperensi Commission on Human Settlements Thirteenth Session di Harare (Mei 1991);
  • Angota Panitia kunjungan kenegaraan Presiden RI (Desember 1991);
  • Angota Panitia pada Rakor para Kepala Perwakilan RI se Afrika Barat, Timur dan Selatan di Harare (Nopember 1995);
  • Anggota Panitia Pameran & Property, di JHCC, Jakarta (April 1997)
  • Anggota Panitia Pameran INDOCOMTECH, di JHCC, Jakarta (Maret 2002)

Kepengurusan dalam organisasi

· Bendahara KORPRI Sub Unit KBRI Harare (Jan 1987 – Juni 1990)

· Anggota PPSLN KBRI Harare (1996)

· Anggota Pengurus PANS CLUB PT. Pansystems (2002 – 2004)

· Anggota KPPSLN KBRI Tripoli (2004)

· Anggota KPPSLN KBRI Tripoli (2008)

· Anggota Pengurus PCI-NU Libya

Lain – lain :

  • Menguasai Komputer Program MS Office : Excell, Word, Accesss, Power Point & Outlook Express;
  • Mengoperasikan / mencari data melalui internet;
  • Menguasai Program Komputer Akuntansi : ACCT, ACCPAC;
  • Menguasai Program SIMKEU Versi III, IV, IV Plus, IV Plus AMD dan Real Time, versi Biro Keuangan Deplu;
  • Menguasai Program SAKPA dan SABMN versi Departemen Keuangan;
  • Mengetik dengan kecepatan 40 kpm
  • Mengemudikan kendaraan

Hary menikah dengan Dwi Yuliani pada tahun 1992 dikaruniai 3 orang anak : Dessy Putri Haryani, Risky Pradika Anhar dan Muhammad Al-Faiz.(alm).

15 Februari 2010

ZIARAH KE MAKAM MBAH MARX


Ziarah ke Makam Mbah Marx.
Esoknya aku menyelinap lagi ke lubang tanah dengan metro. "Ular" bermesin itu muncul kembali dipinggiran London Utara. Daerah sepi itu bernama Highgate. Seorang ibu yang menggandeng bocah perempuan cepat tanggap maksud yang aku cari. "Cemetry from Karl Mark?" "Yes," jawab aku , aku memang bermaksud menengok makam "Bapak Proletar" itu. "Follow me!" Ibu yang ramah itu berjalan didepan aku. Dibelokkan jalan, ibu itu memberi penjelasan sekali lagi, lalu berpisah. Plang bertuliskan Highgate Cemetry terpampang dikanan jalan. Makam Karl Marx ada disebelah kiri jalan. Makam Marx telah menjadi obyek wisata yang dikunjungi banyak orang. Pintu masuknya dari besi sederhana yang sudah karatan. Kesannya terang benderang, jauh dari suasana mencekam. Bahkan, ketika aku masuk, pintunya tak terkunci. Namun buru-buru penjaganya datang. Kami disodori tiket bertuliskan Highgate Cemetery (East), JOHO. Ada brosur tersisa dua lembar warna merah bertuliskan " Karl Mark : from Trier to Highgate by Judith Yuille ". Lalu aku mengikuti jalan tanah kecil. Di pertigaan, aku belok kiri. Dari jauh sudah tampak beberapa orang bergerombol. Makin dekat, terlihat disamping kanan sebuah nisan dengan patung kepala Marx berambut gondrong serta berewok. Matanya menyorot tajam. Alisnya panjang, guratan di dahi serta pipi sudah menua. Ternyata patung Karl Marx itu dibuat oleh pemahat Laurence Bradshaw pada 1956. Praktis patung itu baru dibuat 33 tahun lalu. Sebelumnya hanyalah nisan biasa yang kecil dan rata dengan tanah. Bagian fondasi dari batu granit, sedangkan kepalanya terbuat dari bahan perunggu. Monumen kecil itu diresmikan pada 14 Maret 1956. Dan dihadiri oleh sekitar 200 orang, termasuk dua cucu Marx.
Dibagian depan monument terpahat tulisan pesan dari Marx pada akhir Manifesto Komunis : "Workers of all lands unite." Sementara itu, di bagian bawah lagi tertulis pernyataan Marx pada tesis Feuerbach: "The philosophers have only interpreted the world in various ways. The point however is to change it."
Aku perhatikan sekeliling. Makam Marx terletak di ujung batas kuburan. Nisannya menghadap ke jalan tanah yang lebarnya tak lebih dari dua meter. Sungguh sederhana. Mayat Marx hanya dipendam biasa di tanah. Bukan di awetkan dengan balsam seperti Lenin atau Mao dan ditempatkan di musoleum.



Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.

Kehidupan awal
Karl Marx lahir dalam keluarga Yahudi progresif di Trier, Prusia, (sekarang di Jerman). Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, meskipun cenderung seorang deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal, untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl.
Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakan nya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.” Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme, Marx merupakan kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman- Dalam hidupnya,Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Namun, masih ada beberapa bagian kecil dari dunia ini yang belum mengenal ide Marxian ini sampai pada abad ke-20. Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
Pendidikan
Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835 pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin.
Pada tahun 1835, Marx mendaftar di Universitas Bonn untuk belajar hukum, dan di sana ia bergabung dengan Trier Tavern Club, dan sempat menjadi presiden Klub, sehingga prestasi sekolahnya buruk. Setahun kemudian, ayah Marx mendesaknya untuk pindah ke Universitas Friedrich-Wilhelms di Berlin, agar dapat lebih serius belajar. Di sini, Marx banyak menulis puisi dan esai tentang kehidupan, dengan menggunakan bahasa teologis yang diperoleh dari ayahnya yang deis. Pada saat itulah ia mengenal filsafat atheis yang dianut kelompok Hegelian-kiri. Marx memperolehi doktorat pada tahun 1841 dengan tesis yang bertajuk "Perbedaan Filsafat Alam Demokritos dan Epikurus", tetapi beliau harus menyerahkan tesisnya kepada Universitas Jena karena beliau diamarankan bahwa reputasinya di antara fakultas sebagai seorang Hegelian-kiri akan menyebabkan penerimaan yang buruk di Berlin.
Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.
Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu.*
Hari terakhir aku di London diwarnai hujan kecil, aku mengunjungi British Museum. Sebelum mencapai pintu masuk Reading Room, aku melihat banyak ruangan lain. aku baru tahu ternyata Reading Room (Library) itu hanyalah salah satu ruangan dari Museum. Ketika masuk Reading Room, segera aku baca tulisan "Quite Please", aku ajukan pertanyaan pada seorang ibu yang menghadap layar computer. "Dimana Marx dulu menulis, apa benar di sini?". Ibu itu mengacungkan tangan kanannya kearah belakang. Luar biasa arsitektur ruangan itu. Sebuah ruangan yang bundar dan atapnya cekung, mirip kubah gereja. Buku berderet melingkar. Aku hitung ada tiga tingkat. Ketika berada di tengah-tengah, aku lihat banyak meja lebar berderet disertai layar computer supermodern. Kebanyakan buku kuno bertema filsafat, sejarah, geografi, ekonomi, seni, musik, dan lain-lain.
Secara kebetulan, aku tertatap sebuah buku cukup besar berjudul wayang Java. Setelah aku buka, ternyata buku itu dikarang pada 1910 oleh Alit Djaja Soebrata. Diterbitkan oleh The Museum of Ethnology of Rotterdam. Sekitar satu jam aku berada dimuseum itu. Lalu keluar dan aku lihat jalan-jalan masih menyisakan basah air hujan, pulang menuju penginapan.
Sesampainya di Wisma Merdeka dari petugas bersih-bersih aku mendapat informasi, bahwa besok akan ada demonstrasi para operator kereta, kemungkinan besar mereka akan mogok kerja, padahal besok adalah jadwal aku untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta, akhirnya sore itu juga aku berkemas menuju Airport menggunakan kereta dari Statsiun Victoria menuju Gatwick Air[port dan bermalam disana baru pada keesokan harinya berangkat ke Jakarta mengunakan pesawat Garuda dengan membawa setumpuk kenangan di London.[July 1989].*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar