KATA PENGANTAR

Ide untuk menulis blog ini datang ketika suatu hari aku melihat-lihat kembali album-album foto keluarga waktu kami berdomisili di Harare, Zimbabwe. Ketika itu anak-anak masih kecili-kecil, sekarang ketika mereka sudah beranjak dewasa, mereka pun banyak bertanya pada saat kami membenahi foto-foto ini, aku langsung sadar bahwa foto ini banyak memiliki kenangan dan mengisahkan pengalaman dan perjalanan hidup aku.

Negeri adalah lokasi yang terasa oleh semua panca indera kita. Saat kaki mulai menapak di suatu tempat, maka semua indera kita merasakan apapun yang bisa dilumat, diserap, dicerna dan dinikmati. Semua dapat direkam oleh otak, kamera dijital, perekam video, untuk kemudian dikeluarkan kelak dalam sebuah cerita perjalanan. Mulut dapat berbicara tentang segala yang telah dirasa, tangan dapat menuliskan semua keasyikan pengalaman yang ada. aku menjadi terinspirasi untuk menulis Otobiografi (pengalamanku ini) yang biasanya hanya ditulis orang terkenal,

Malam ini aku mencoba membongkar-bongkar memori ku yang mengendap dalam kepingan peristiwa kurang lebih 20 tahun yang lalu, yakni permulaan tahun 1987. Tahun itu merupakan awal aku bekerja, sekaligus tahun pertama mengenal Negara lain. Ketika kepingan peristiwa itu berkelebat, aku pun tersenyum simpul, mengenang peristiwa yang telah terjadi 20 tahun yang lalu itu. Ya banyak peristiwa-peristiwa yang telah aku lalui diantaranya ketika saat pertama kali aku naik pesawat dan pergi ke luar negeri.

Tidak terasa waktu ini berjalan sangat cepat rasanya, masih teringat dulu waktu masih balita, kedua orang tua sering mengajak aku jalan2 ke taman remaja (sebelahnya Hi-tech Mall) untuk mencari hiburan di sana supaya aku bisa bersenang-senang, trus waktu beranjak, dari TK, SD, SMP, SMA sayang aku tidak bisa menikmati masa-masa kuliah, dan sekarang sudah lebih dari 25 tahun aku meninggalkan bangku SMA itu dengan masa-masa yang indah. Perjalanan hidup itu banyak sekali lika likunya dan dilalui kadang suka tapi juga tidak sedikit merasakan duka pahitnya hidup ini. Tapi bagaimanapun itu puji syukur kehadirat Illa hi Robbi semua bisa dilalui dengan sebagaimana mestinya.

Terus terang saja aku bukan orang yang pintar menulis, bahkan jauh dari pintar. Semalaman bisa jadi aku merangkai kata-kata, akan tetapi hasilnya bisa jadi hanya sebuah tulisan yang jauh dari bagus yang akhirnya aku corat-coret sendiri "Hhh … menulis itu memang tidak mudah.!" Begitu kata aku berapologi",

.Tulisan aku ini mungkin tidak merupakan kenangan yang indah bagi orang lain. Tapi, bagi aku ini merupakan semacam "memorabilia" artinya suatu peristiwa yang patut dikenang. bertujuan sebagai suatu memori berupa episode hidup seorang yang bernama Hary Sudarmanto.

Sekali aku memang bukan seorang yang pintar menulis, maka pembaca tidak akan dapati tulisan yang bagus dalam buku ini. Akan tetapi aku yakin, suatu saat tulisan aku pasti bagus. Kapan itu ? aku tidak tahu. Ya "asal berani mencoba".

Aku berharap buku ini dapat bermanfaat bagi anak-anakku, kerabat dan teman-teman.

Sekecil apapun yang kita lakukan tetap saja punya arti.

selamat membaca …… !!!!

MENGENAI PENULIS

Hary Sudarmanto lahir di Jakarta tanggal 12 Juni 1965, dari pasangan R.Darwono dan R.A. Sutirahayu, sejak kecil sampai usia 21 tahun, Hary mengikuti orang tuanya yang tinggal di Jakarta, Hary sempat mengenyam pendidikan SD di SDN Cawang Timur Pagi (1971 – 1974) SD Negeri Cipinang Cempedak 09 Pagi (1975 – 1977), SMP Negeri 80 Halim P.K (1978 – 1981).dan SMA Negeri 39 Cijantung, (1981 – 1984) lulus pada usia 19 tahun.



Pengalaman bekerjanya dimulai tahun 1987, pada usia 21 tahun, ketika Hary menjadi Local Staff Sub Bagian Administrasi di Kedutaan Besar RI di Harare, Zimbabwe. Dilingkungan KBRI dia dikenal dengan nama panggilan Toto.

Dengan pendidikannya yang minim Hary berusaha menambah pengetahuan dengan mengikuti berbagai kursus untuk menunjang pekerjaannya sehari-hari, sejak di Harare hingga kini berbagai macam kursus telah diikuti antara lain : English as Foreign Language tahun 1989 di ESB International, Harare, Elementry Word Processing tahun 1990 CCOSA, Harare, Komputer Lotus 1-2-3 dan Word Perfect tahun 1991 Compu Serve, Harare, Beginners Business Communications tahun 1991 Harare Polytechnic, Harare, Introduction to Basic Programming tahun 1992 Sutherland Computer, Harare, Introduction to Dbase III+ tahun 1994 Speciss College, Harare, IATA Ticketing and Reservation tahun 1995 Speciss College di Harare, Akuntansi pada tahun 1998 di Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta.

Selain dari pada itu Hary juga mengikuti berbagai macam pelatihan, training dan seminar yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang pernah dijalaninya diantaranya :

  • Seminar UYHD diselenggarakan di Konsulat Jenderal RI di Cape Town, Afrika Selatan (September 1995) dengan Nara sumber dari Direktorat Jenderal Anggaran Depkeu dan Biro Keuangan Deplu;
  • Sales Systems dalam Bidang Property/Real Estate diselenggarakan oleh ERA Indonesia di Jakarta (Maret 1997);
  • Sosialisasi Terpadu RKA-KL, Pelaksanaan DIPA dan Jabatan Fungsional Diplomat diselengarakan di Hotel Danube (Kedutaan Besar RI) di Bratislava, Slovakia (Desember 2006) dengan nara sumber dari Bapenas, Ditjen Anggaran Depkeu dan Biro Perencanaan dan Organisasi Deplu;
  • Sosialisasi dan Bimetk Sistim Informasi Manajemen Keuangan SIMKEU IV +1 AMD diselenggarakan di Hotel President (Kedutaan Besar RI) di Kyiev, Ukraina (Maret 2007);
  • Pelatihan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) diselenggarakan di Hotel Sheraton Media, Jakarta (Mei 2008);
  • Sosialisasi Terpadu Keuangan dan Jabatan Fungsional Diplomat diselenggarakan di Kedutaan Besar RI Kairo, Mesir (Desember 2008) dengan nara sumber Bapenas, BPK dan Biro Keuangan, Deplu;
  • Bimtek Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Real Time diselenggarakan di Konsulat Jenderal RI di Jeddah (Agustus 2009) nara sumber Ditjen Depkeu, Bagian Verifikasi Biro Keuangan, Deplu.

Berbagai pengalaman kerjapun didapatnya sejak mulai dari KBRI Harare pada tahun 1987 hingga terakhir dia dipercaya sebagai Staf Keuangan pada Kedutaan Besar RI di Tripoli, Libya.

Diawali pada bulan Januari 1987 hingga bulan Agustus 1996, Hary mulai bekerja sebagai Pegawai Setempat (Local Staff) pada Kedutaan Besar R.I. di Harare, Zimbabwe, sebagai staff Administrasi Umum dipercaya untuk melaksanakan tugas-tugas guna menunjang aktivitas Kantor Perwakilan yang baru dibuka, Hary mengerjakanya dengan penuh semangat, dan saling bekerja sama sehingga lambat laun menjadikannya seorang yang professional dibidangnya.

Sebagai Staff Administrasi Hary pada mulanya hanya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya ringan diantaranya memelihara, menjaga dan menyimpan file-file yang berhubungan dengan masalah keuangan, membuat payroll gaji Home Staff dan Local Staff, Tunjangan Sewa Rumah, mengetik Surat-surat dinas, yang dijalani selama kurun waktu 3 tahun lamanya. Dengan adanya pergantian pimpinan, oleh pimpinan yang baru, Hary mendapat tugas untuk jenis pekerjaan yang lebih berat, yang selama ini belum pernah diketahui maupun dipelajari, namun berkat kegigihannya dan mempelajarinya secara otodidak ia dapat mengerjakan seluruh tugas-tugas yang telah didelegasikan oleh pimpinannya, atas kecakapannya pimpinan memberikan kepercayaan kepada Hary sebagai Operator Komputer untuk Sistim Informasi Keuangan sekaligus kepadanya dipercaya untuk menjabat sebagai Kasir, sebuah jabatan yang memilik tanggung jawab besar dan termasuk paling tinggi di kalangan sesama Local Staff.

Hary juga dipercaya oleh Pimpinan untuk membantu tugas-tugas dibidang keprotokolan dan telah berhasil membangun networking yang baik dengan instansi Pemerintah maupun swasta setempat yang sangat dirasakan manfaatnya oleh KBRI Harare.

Dengan kecakapan seperti tersebut diatas, atas rekomendasi dari Pimpinan KBRI Harare, pada bulan Mei 1990 Hary diperbantukan kepada Advance Team untuk membuka Kantor Perwakilan RI di Windhoek untuk menyelesaikan pekerjaan Pertanggung Jawaban Keuangan dan Administrasi lainnya selama kurang lebih 1 bulan.

Pekerjaan ini dijalaninya hingga Mei 1996, pada bulan Juni 1996 Hary di rotasi sebagai Staf Bidang Politik untuk membantu tugas-tugas Kepala Bidang Politik dalam membina hubungan diplomatik antar kedua negara, memonitor perkembangan politik dalam negeri Zimbabwe, yang besar pengaruhnya terhadap kepentingan NKRI. Pekerjaan ini dijalaninya selama kurang lebih 3 bulan hingga akhirnya mengundurkan diri pada bulan Agustus 1996.

Dengan pengalaman kerja yang didapat di Zimbabwe, selama ini membuat Hary optimis untuk mendapatkan pekerjaan baru di kampung halamannya sendiri, berbagai lamaran dikirimkan ke berbagai perusahaan, Hary ingin mencari suasana baru, karena timbul kejenuhan setelah sekian lama bekerja dilingkukangan birokrasi pemerintahan.

Sebuah tantangan baru dihadapi oleh Hary ketika dia diterima bekerja sebagai Marketting Executive di sebuah perusahaan Developer (PT. MASA KREASI), jelas ini bertentangan dengan pengalamannya yang lebih banyak berkecimpung di bidang Administrasi dan keuangan.

Sebuah tugas dibebankan kepadanya untuk melaksanakan kebijakan, prosedur dan program penjualan perumahan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi dan aktivitas penjualan, memimpin dan mengkoordinir tim Penjualan dan Pemasaran. Sebagai suatu yang baru tentunya diperlukan pengetahuan tambahan, untuk itu Hary mengikuti Training mengenai Sales Systems dalam bidang Property/Real Estate.

Dengan mengandalkan networking yang dibangunnya dengan instansi Pemerintah maupun swasta dan presentasi-presentasi yang dilakukan, Hary bersama teamnya berhasil meningkatkan penjualan di perusahaan tempatnya bekerja.

Namun pekerjaan ini hanya dijalaninya selama 3 bulan (Maret 1997 – Mei 1997), karena dirasakan oleh Hary kurang pas dengan backgroundnya, hingga akhirnya dia pindah bekerja pada sebuah anak Perusahaan yang cukup ternama, bergerak dalam bidang Informasi & Technology (PT. PANSYSTEMS) Hary diterima bekerja sebagai Satf Keuangan, tanpa kendala yang berarti, segala pekerjaan yang dibebankan dapat diselesaikan dengan baik, mengingat banyak kemiripan dengan pekerjaan sebelumnya ketika di KBRI Harare. Berkat kerjasama yang baik dengan tim penjualan Hary memperoleh penghargaan dari Pimpinan perusahaan, kinerja yang baik ini juga memberikan kesempatan kepadanya untuk mengikuti pendidikan tambahan yang dibiayai perusahaan untuk lebih memperdalam pengetahuannya dalam bidang akuntansi yang erat kaitanya dengan keuangan, selain dari pada itu untuk mengisi kekosongan formasi oleh Pimpinan perusahaan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Manajer Keuangan, dengan jabatan ini Hary dipercaya untuk menandatangi cek dan kertas berharga lainnya bersama-sama dengan Direktur Utama (Joint Account), selain itu bertanggung jawab untuk masalah keuangan, Bimbingan dan arahan dari Pimpinan membuat Hary semakin memahami pekerjaannya, sebelum sempat dipromosikan menduduki Jabatan Manager Keuangan, pada bulan Pebruari 2004 Hary mengundurkan diri dari pekerjaannya karena mendapat pekerjaan baru.

.

Pada bulan Maret 2004 Hary pindah bekerja pada Perwakilan RI di Tripoli, sebagai Staf Keuangan

Berkat pengabdiannya selama bekerja di Perwakilan Republik Indonesia selama 15 tahun, Hary memperoleh penghargaan dari Menteri Luar Negeri pada bulan Agustus 2008.

Selama bekerja di KBRI Hary memiliki berbagai pengalaman penugasan ke Negara-negara diantaranya :

  • Namibia, sebagai staff perbantuan di KBRI Windhoek (Mei 1990 – Juli 1990);
  • Mozambique, advance team koordinasi dengan protokol Kemlu mengenai rencana penyerahan surat kepercayaan Dubes baru (1994);
  • South Africa, menghadiri Penataran UYHD utk Perwakilan kawasan Afrika Tengah dan Selatan di KJRI Cape Town (September 1995);
  • Mozambique, mendata WNI untuk keperluan Pemilu di Quilimane (Januari 1996);
  • Tunisia, tugas kurir ke STB Bank Tunis (Januari 2005);
  • Tunisia, tugas kurir ke STB Bank Tunis (Juli 2005);
  • Tunisia, tugas kurir ke STB Bank Tunis (Oktober 2006);
  • Slovakia, menghadiri Sosialisasi RKA-KL, Pelaksanaan DIPA di KBRI Bratislava (Desember 2006);
  • Ukraina, menghadiri Sosialisasi SIMKEU IV+ AMD di KBRI Kyiev (Maret 2007);
  • Inggris, tugas kurir ke Bank Mandiri London (Maret 2008);
  • Inggris, tugas kurir ke Bank Mandiri London (April 2008);
  • Mesir, menghadiri Sosialisasi Keuangan dan JFD di KBRI Kairo (Desember 2008);
  • Saudi Arabia, menghadiri Bimtek SAKPA dan Sosialisasi SIMKEU Real Time di KJRI Jeddah ( Agustus 2009).

Hary juga memiliki pengalaman persidangan dan kepanitiaan diantaranya :

  • Anggota Delegasi Konperensi Menteri-Menteri Penerangan Negara Non Blok (COMINAC II) di Harare (Juni 1987);
  • Anggota Delegasi RI pada Ministerial Meeting of the Co-ordinating Bureau of Non-Aligned Countries di Harare (Mei 1989);
  • Anggota Delegasi RI pada Konperensi Commission on Human Settlements Thirteenth Session di Harare (Mei 1991);
  • Angota Panitia kunjungan kenegaraan Presiden RI (Desember 1991);
  • Angota Panitia pada Rakor para Kepala Perwakilan RI se Afrika Barat, Timur dan Selatan di Harare (Nopember 1995);
  • Anggota Panitia Pameran & Property, di JHCC, Jakarta (April 1997)
  • Anggota Panitia Pameran INDOCOMTECH, di JHCC, Jakarta (Maret 2002)

Kepengurusan dalam organisasi

· Bendahara KORPRI Sub Unit KBRI Harare (Jan 1987 – Juni 1990)

· Anggota PPSLN KBRI Harare (1996)

· Anggota Pengurus PANS CLUB PT. Pansystems (2002 – 2004)

· Anggota KPPSLN KBRI Tripoli (2004)

· Anggota KPPSLN KBRI Tripoli (2008)

· Anggota Pengurus PCI-NU Libya

Lain – lain :

  • Menguasai Komputer Program MS Office : Excell, Word, Accesss, Power Point & Outlook Express;
  • Mengoperasikan / mencari data melalui internet;
  • Menguasai Program Komputer Akuntansi : ACCT, ACCPAC;
  • Menguasai Program SIMKEU Versi III, IV, IV Plus, IV Plus AMD dan Real Time, versi Biro Keuangan Deplu;
  • Menguasai Program SAKPA dan SABMN versi Departemen Keuangan;
  • Mengetik dengan kecepatan 40 kpm
  • Mengemudikan kendaraan

Hary menikah dengan Dwi Yuliani pada tahun 1992 dikaruniai 3 orang anak : Dessy Putri Haryani, Risky Pradika Anhar dan Muhammad Al-Faiz.(alm).

15 Februari 2010

HARARE KOTA NAN SEJUK


Pasukan militer Inggris yang dipimpin oleh Cecil Rhodes menemukan kota ini pada tahun 1890 sebagai benteng pertahanan. Mereka menamakannya Kota Benteng Pertahanan, setelah pendudukan untuk yang ketiga kalinya, PM Inggris, kemudian lambat laun menyebutnya dengan sebutan Salisbury. Yang ditetapkan menjadi kotamadya pada tahun 1897 kemudian menjadi kota pada tahun 1935. Salisbury merupakan ibu kota dari Federasi Rhodesia dan Nyasaland dari tahun 1953 – 1963, setelah masa itu, menjadi ibu kota Rhodesia Selatan. Pemerintahan Ian Smith mendeklarasikan kemerdekaan Rhodesia dari Inggris Raya pada 11 Nopember 1965, dan Repiblik Rhodesia di proklamirkan pada tahun 1970. yang dalam waktu singkat berubah namanya menjadi Zimbabwe Rhodesia sampai menjelang 18 April 1980 dimana negara ini pada tanggal tersebut diakui kemerdekaannya secara internasional. Nama Salisbury dipergunakan sampai tahun 1982. Pergantian nama menjadi Harare pada 18 April 1982 pada Peringatan kedua Kemerdekaan Republik Zimbabwe, diambil dari bahasa Shona.
Harare merupakan Ibu Kota dari negara Zimbabwe, Kota Harare memilik moto : "Pamberi Nekushandria Vanhu" dalam bahasa Shona yang artinya : mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. demikian menurut Mr. Solomon Chiwenga (alm) yang mengatakannya kepada aku ketika kami melintas gedung balai kota Harare dalam perjalanan ke airport.

Harare (pengucapan dalam bahasa inggris həˈrɑreɪ) Kepadatan penduduknya sekitar 2.000.000. Secara administrative, Harare merupakan daerah khusus ibu kota. Merupakan kota terbesar sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, perhubungan.
Kota ini merupakan sentra produksi untuk tembakau, kapas, jagung dan buah sitrus juga menjadi kawasan industri tekstil, besi dan bahan-bahan kimia, dan juga pertambangan emas berada di kawasan ini.
Harare berada diketinggian 1483 meter dari permukaan laut dan udaranya termasuk dalam katagori sejuk dan menyehatkan. Perkiraan suhu rata-rata 18°C sedikt lebih rendah dari suhu dari tropis, ini dikarenakan posisinya dari ketinggian permukaan laut dan meratanya dingin dari bagian selatan dan arus angin timur
Ada tiga musim di Zimbabwe – Sejuk, Musim Hujan (dari Nopember sampai dengan Maret/April), musim dingin (mulai dari Mei s/d Agustus) dan musim panas (September/Oktober).
Iklim ini sangat membantu proses terjadinya pertumbuhan pepohonan secara alamiah di tanah terbuka. Jenis pohon yang sangat dikenal di kalangan masyarakat setempat adalah Msasa ( bahasa latinnya Brachystegia Spiciformis) dengan warna kekuningan daunnya yang mulai bersemi di akhir bulan Agustus. Pepohonan yang jarang diketahui yang memiliki kontribusi menghijaukan jalan-jalan di dalam kota bernama Jacaranda, dengan bunganya yang berwarna ungu pada bulan September.

Di Harare terdapat University of Zimbabwe, universtitas terbesar dan terkomplit di Zimbabwe untuk melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi, kampus dibangun di atas lahan seluas 180 hektar yang terletak sekitar 5km sebelah utara kota Harare di daerah bernama Mount Pleasant. Untuk fakultas kedokterannya berlokasi di Parirenyatwa Hospital
Parirenyatwa adalah nama yang diberikan untuk sebuah Rumah Sakit Umum Pusat di kota Harare, yang terletak di Moffat Street, merupakan Rumah Sakit terbesar di Zimbabwe, sebelumnya dikenal dengan nama Rumah Sakit Andrew Fleming.
Setelah kemerdekaan pada tahun 1980 rumah sakit tersebut berubah nama, untuk menghormati teman seperjuangan Joshua Nkomo yang merupakan dokter kulit hitam pertama di Zimbabwe yaitu Tichafa Samuel Parirenyatwa (1927 – 1962).
Selain sebagai rumah sakit pusat, di rumah sakit ini juga terdapat poli kebidanan yang bernama Mbuya Nehanda, dan Sekuru Kaguvi sebagai Rumah Sakit Mata.

The Eastgate Centre adalah shopping centre pusat perkantoran di jantung kota Harare, didisain sedemikian rupa agar terdapat sirkulasi udara dan sejuk secara alamiah, ini merupakan bangunan pertama didunia yang menggunakan sistim pendingin udara secara alamiah. Resmi di buka pada tahun 1996 berlokasi di Robert Mugabe Avenue dan Second Street, menyediakan pusat perbelanjaan seluas 5600 m2 dan 26.000 m2 area perkantoran dengan lahan parkir yang dapat menampung 450 kendaraan.
Di Harare terdapat beberapa daerah (suburbs), yang memakai nama sejak jaman penjajahan di abad ke 19, diantaranya : Warren Park 'D', Borrowdale, Mount Pleasant, Marlborough, Tynwald and Avondale

Harare telah menjadi tempat penyelenggaraan Konperensi Internasional diantaranya KTT Gerakan Non-Blok ke-8 pada 6 September 1986 dan Konperensi Tingkat Kepala-Kepala Negara Persemakmuran pada tahun 1991.

Harare Sheraton Hotel dan International Conference Centre, bangunan ini dibuat ketika Zimbabwe menjadi tuan rumah KTT GNB tahun 1986

Mbare Musika adalah nama sebuah pasar induk dan sayur mayur didaerah Mbare dipinggiran kota Harare, pasar induk ini berfungsi sebagai pusat distribusi produk pertanian di Zimbabwe dengan transaksi mencapai jutaan dollar terjadi setiap harinya. Didaerah ini juga terdapat Terminasl bus antar kota, yang merupakan terminal tersibuk melayani para pedagang dan pembeli dari luar kota Harare.

Kota kedua terbesar setelah ibu kota Harare, adalah kota Bulawayo dengan populasi penduduk kurang lebih 400.000, sekarang diperkirakan mencapai jumlah 700.000 an. Bulawayo terletak di Propinsi Matabeleland, 439 km ke arah barat daya Harare, dan saat in terpisah dari Propinsi Matabeleland. Ibu Kota propinsi Matabeleland Utara sekarang adalah Lupane, sedangkan Bulawayo merupakan Provinsi sendiri.
Di kota ini setiap tahun diselenggarakan pameran dagang Internasional, aku berkesempatan mengunjungi kota ini ketika mendampingi Kuasa Usaha a.i. Bapak A. Nawawi Hasbi menghadiri acara pembukaan Pameran Dagang tersebut.

Nama "Bulawayo" berasal dari bahasa Ndebele, kata kwaBulawayo yang
artinya tempat yang diambil alih kekuasaannya atau tempat pembantaian. Dan juga terkenal dengan sebutan Kota Kerajaan, Skies atau Bluez atau Bullisberg

Bulawayo merupakan kota multi kultural dimana penduduknya sebagian besar dapat berkomunikasi sedikitnya tiga bahasa (termasuk Inggris, Ndebele, Zulu, Xhosa, Kalanga. Sotho dan SeSwati). Bulawayo telah mendapat kehormatan sebagai kota perindustrian Zimbabwe dan merupakan Kantor Pusat "National Railways of Zimbabwe"(Perusahaan Jawatan Kerata Api Zimbabwe), karena posisinya yang strategis berdekatan dengan Botswana dan Afrika Selatan. Dan juga berdekatan dengan beberapa obyek wisata lainnya seperti Hwange National Park, Matopo National Park and Victoria Falls.
Mayoritas penduduk Bulawayo berasal dari suku dan berbahasa Ndebele, yang merupakan keturunan Suku Zulu minoritas yang berimigrasi ke Zimbabwe pada abad ke 19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar