15 Februari 2010
HARARE KOTA NAN SEJUK
Pasukan militer Inggris yang dipimpin oleh Cecil Rhodes menemukan kota ini pada tahun 1890 sebagai benteng pertahanan. Mereka menamakannya Kota Benteng Pertahanan, setelah pendudukan untuk yang ketiga kalinya, PM Inggris, kemudian lambat laun menyebutnya dengan sebutan Salisbury. Yang ditetapkan menjadi kotamadya pada tahun 1897 kemudian menjadi kota pada tahun 1935. Salisbury merupakan ibu kota dari Federasi Rhodesia dan Nyasaland dari tahun 1953 – 1963, setelah masa itu, menjadi ibu kota Rhodesia Selatan. Pemerintahan Ian Smith mendeklarasikan kemerdekaan Rhodesia dari Inggris Raya pada 11 Nopember 1965, dan Repiblik Rhodesia di proklamirkan pada tahun 1970. yang dalam waktu singkat berubah namanya menjadi Zimbabwe Rhodesia sampai menjelang 18 April 1980 dimana negara ini pada tanggal tersebut diakui kemerdekaannya secara internasional. Nama Salisbury dipergunakan sampai tahun 1982. Pergantian nama menjadi Harare pada 18 April 1982 pada Peringatan kedua Kemerdekaan Republik Zimbabwe, diambil dari bahasa Shona.
Harare merupakan Ibu Kota dari negara Zimbabwe, Kota Harare memilik moto : "Pamberi Nekushandria Vanhu" dalam bahasa Shona yang artinya : mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. demikian menurut Mr. Solomon Chiwenga (alm) yang mengatakannya kepada aku ketika kami melintas gedung balai kota Harare dalam perjalanan ke airport.
Harare (pengucapan dalam bahasa inggris həˈrɑreɪ) Kepadatan penduduknya sekitar 2.000.000. Secara administrative, Harare merupakan daerah khusus ibu kota. Merupakan kota terbesar sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, perhubungan.
Kota ini merupakan sentra produksi untuk tembakau, kapas, jagung dan buah sitrus juga menjadi kawasan industri tekstil, besi dan bahan-bahan kimia, dan juga pertambangan emas berada di kawasan ini.
Harare berada diketinggian 1483 meter dari permukaan laut dan udaranya termasuk dalam katagori sejuk dan menyehatkan. Perkiraan suhu rata-rata 18°C sedikt lebih rendah dari suhu dari tropis, ini dikarenakan posisinya dari ketinggian permukaan laut dan meratanya dingin dari bagian selatan dan arus angin timur
Ada tiga musim di Zimbabwe – Sejuk, Musim Hujan (dari Nopember sampai dengan Maret/April), musim dingin (mulai dari Mei s/d Agustus) dan musim panas (September/Oktober).
Iklim ini sangat membantu proses terjadinya pertumbuhan pepohonan secara alamiah di tanah terbuka. Jenis pohon yang sangat dikenal di kalangan masyarakat setempat adalah Msasa ( bahasa latinnya Brachystegia Spiciformis) dengan warna kekuningan daunnya yang mulai bersemi di akhir bulan Agustus. Pepohonan yang jarang diketahui yang memiliki kontribusi menghijaukan jalan-jalan di dalam kota bernama Jacaranda, dengan bunganya yang berwarna ungu pada bulan September.
Di Harare terdapat University of Zimbabwe, universtitas terbesar dan terkomplit di Zimbabwe untuk melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi, kampus dibangun di atas lahan seluas 180 hektar yang terletak sekitar 5km sebelah utara kota Harare di daerah bernama Mount Pleasant. Untuk fakultas kedokterannya berlokasi di Parirenyatwa Hospital
Parirenyatwa adalah nama yang diberikan untuk sebuah Rumah Sakit Umum Pusat di kota Harare, yang terletak di Moffat Street, merupakan Rumah Sakit terbesar di Zimbabwe, sebelumnya dikenal dengan nama Rumah Sakit Andrew Fleming.
Setelah kemerdekaan pada tahun 1980 rumah sakit tersebut berubah nama, untuk menghormati teman seperjuangan Joshua Nkomo yang merupakan dokter kulit hitam pertama di Zimbabwe yaitu Tichafa Samuel Parirenyatwa (1927 – 1962).
Selain sebagai rumah sakit pusat, di rumah sakit ini juga terdapat poli kebidanan yang bernama Mbuya Nehanda, dan Sekuru Kaguvi sebagai Rumah Sakit Mata.
The Eastgate Centre adalah shopping centre pusat perkantoran di jantung kota Harare, didisain sedemikian rupa agar terdapat sirkulasi udara dan sejuk secara alamiah, ini merupakan bangunan pertama didunia yang menggunakan sistim pendingin udara secara alamiah. Resmi di buka pada tahun 1996 berlokasi di Robert Mugabe Avenue dan Second Street, menyediakan pusat perbelanjaan seluas 5600 m2 dan 26.000 m2 area perkantoran dengan lahan parkir yang dapat menampung 450 kendaraan.
Di Harare terdapat beberapa daerah (suburbs), yang memakai nama sejak jaman penjajahan di abad ke 19, diantaranya : Warren Park 'D', Borrowdale, Mount Pleasant, Marlborough, Tynwald and Avondale
Harare telah menjadi tempat penyelenggaraan Konperensi Internasional diantaranya KTT Gerakan Non-Blok ke-8 pada 6 September 1986 dan Konperensi Tingkat Kepala-Kepala Negara Persemakmuran pada tahun 1991.
Harare Sheraton Hotel dan International Conference Centre, bangunan ini dibuat ketika Zimbabwe menjadi tuan rumah KTT GNB tahun 1986
Mbare Musika adalah nama sebuah pasar induk dan sayur mayur didaerah Mbare dipinggiran kota Harare, pasar induk ini berfungsi sebagai pusat distribusi produk pertanian di Zimbabwe dengan transaksi mencapai jutaan dollar terjadi setiap harinya. Didaerah ini juga terdapat Terminasl bus antar kota, yang merupakan terminal tersibuk melayani para pedagang dan pembeli dari luar kota Harare.
Kota kedua terbesar setelah ibu kota Harare, adalah kota Bulawayo dengan populasi penduduk kurang lebih 400.000, sekarang diperkirakan mencapai jumlah 700.000 an. Bulawayo terletak di Propinsi Matabeleland, 439 km ke arah barat daya Harare, dan saat in terpisah dari Propinsi Matabeleland. Ibu Kota propinsi Matabeleland Utara sekarang adalah Lupane, sedangkan Bulawayo merupakan Provinsi sendiri.
Di kota ini setiap tahun diselenggarakan pameran dagang Internasional, aku berkesempatan mengunjungi kota ini ketika mendampingi Kuasa Usaha a.i. Bapak A. Nawawi Hasbi menghadiri acara pembukaan Pameran Dagang tersebut.
Nama "Bulawayo" berasal dari bahasa Ndebele, kata kwaBulawayo yang
artinya tempat yang diambil alih kekuasaannya atau tempat pembantaian. Dan juga terkenal dengan sebutan Kota Kerajaan, Skies atau Bluez atau Bullisberg
Bulawayo merupakan kota multi kultural dimana penduduknya sebagian besar dapat berkomunikasi sedikitnya tiga bahasa (termasuk Inggris, Ndebele, Zulu, Xhosa, Kalanga. Sotho dan SeSwati). Bulawayo telah mendapat kehormatan sebagai kota perindustrian Zimbabwe dan merupakan Kantor Pusat "National Railways of Zimbabwe"(Perusahaan Jawatan Kerata Api Zimbabwe), karena posisinya yang strategis berdekatan dengan Botswana dan Afrika Selatan. Dan juga berdekatan dengan beberapa obyek wisata lainnya seperti Hwange National Park, Matopo National Park and Victoria Falls.
Mayoritas penduduk Bulawayo berasal dari suku dan berbahasa Ndebele, yang merupakan keturunan Suku Zulu minoritas yang berimigrasi ke Zimbabwe pada abad ke 19.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar