16 Februari 2010
NIMSI ILA LUBDA
Lubda (dalam bahasa arab) merupakan suatu tempat di Libya dimana terdapat sebuah situs peninggalan Romawi, dalam bahasa Romawi disebut Lepcis Magna atau Leptis Magna, adalah kota kuno di semenanjung Laut Mediterranean,
lokasinya dekat kota Al Khums di Libya. Kota ini pada mulanya merupakan kota pelabuhan dagang masyarakat Phoenician sekitar 1000 BC kemudian menjadi bagian dari Porovinsi Romawi untuk Afrika Proconsularis. Lepcis merupakan salah satu dari tiga kota dikawasan Afrika bagian Utara yang diberi nama Tripolitania.
Kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan, akan tetapi musnah oleh by desert tribe pada abad 4th AD kemudian kota itu was virtually abandoned di abad ke 8th,
Lepcis Magna merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi selama kurang lebih 600 tahun dimulai pada abad ke-2 BC. Selama kurun waktu tersebut banyak didirikan bangunan dengan konstruksi struktur bergaya Romawi. Struktur Romawi ini dirancang sedemikian rupa tsehingga dapat bertahan beradab-abad lamanya, yang membuat kota ini menjadi tempat terpenting untuk penelitian arkeologi sejak tahun 1920. Lepcis Magna juga dikenal sebagai tempat kelahiran Kaiosar Romawi Lucius Septimius Severus (AD 146-211).
Lepcis Magna, yang mana lokasinya berada di sebuah pelabuhan alamiah dikelilingi oleh pulau sepanjang pantai afrika bagian utara. Di awal sebagai pusat perdagangan Phoenician pada abad ke 6 BC Carthage menjadi daerah paling dominan yang dikuasai Kolonial Phoenician secara tidak langsung mengambil alih kekuasaan terhadap Wilayah jajahan Phoenician lainnya di Afrika Utara, termasuk Lepcis Magna. Pada tahun 202 BC Romawi melibatk Carthage dalam perang Punic kedua., Kaisar Trajan menjadikan Lepcis sebagai daerah koloni, Kolonial romawi dengan hak kewarganegaraan Romawi bagi penduduknya, pada AD 109. Senator Romawi pertama dari Lepcis Magna memulai kegiatannya pada awal abad kedua.
Dibawah aturan Romawi Lepcis Magna menjalani otonomi daerahnya sendiri dengan tatanan yang berbeda dengan kota-kota di negara Africa lainnya.
Selama jaman romawi, leptcis merupakan jalur perdagangan di Mediteranian melalui sahara sampai dengan pedalaman Africa. Ekonominya bersumber dari hasil pertanian, dan beberapa dari produk pertanian tersebut, khusunya jaitun, menjadi komoditi yang sangat menguntungkan. Pertumbuhan buah Jaitun begitu pesat pada 46 BC.
Aturan Romawi yang dibuat oleh Julius Caesar menghasilkan pendapatan pajak yang dihasilkan mencapai jutaan pounds minyak di Lepcis. Hal ini membuat perkembangan yang cukup pesat bagi Lepcis menjadi sebuah kota yang cukup maju
Diakhir abad ke-1 BC, a quarry telah dibuka di Ras el-Hammam sebelah selatan dari Lepcis Magna sebuah tempat yang sangat dinantikan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat waktu itu, hampir sebagian besar bangunan dibuat dari bahan batu yang keras dan merupakan struktur bangunan model terakhir.
Pada AD 120 penduduk Lepcis Magna membangun aqueduct sebagai tempat penampungan air, ditahun-tahun berikutnya dilengkapi dengan tempat pemandian yang mewah, yang menyerupai pemandian kekaisaran di Roma, dan juga beberapa bangunan untuk sarana umum lainnya.
Seluruh pembangunan kota terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Lucius Septimus Severus, yang dimulai pada tahun 193. Septimus Severus lahir di Lepcis Magna, sebagai bentuk penghargaan terhadap tanah kelahirannya dengan ambisinya membuat beberapa program perencanaan pembangunan termasuk didalamnya tempat persidangan dan sebuah bangunan sebagai gerbang utama dari empat penjuru arah menandakan sebuah perempatan jalan menuju jalan utama. Dia juga merancang penambahan ruas jalan lingkar luar dari pelabuhan menuju Pusat kota sepanjang 366 m.
Severus berkunjung ke Lepcis Magna pada tahun 203, kunjungan tersebut ditandai dengan diberlakukannya penyesuaian pajak berganda tax exemptions.
Pada abad ke-4, peperangan di daerah padang pasir semakin merebak, dan mereka berhasil menguasai daerah territorial disekitar Lepcis Magna, dilindungi oleh benteng yang menyelamatkan kota tersebut dari serangan musuh yang berusaha untuk mengambil alih kekuasaan.
Meskipun otoritas romawi di Afrika Utara sangatlah luas, namun demikian Gubernur Romawi di daerah tidak dapat berbuat banyak untuk melawan bala tentara musuh, kecuali jika mereka di mobilisasi dengan persenjataan yang cukup.
Pada tahun 365 bencana alam berupa gempa bumi telah menghancurkan beberapa bagian dari Lepcis Magna, akan tetaoi kota ini menjadi hdup kembali setelah jerman melakukan invasi untuk menguasai daerah ini sampai dengan tahun 455.
Pada tahun 534 Lepcis Magna menjadi bagian dari Kekaisaran Byzantine. Selama periode ini keberadaan Lepcis Magna menjadi terabaikan sampai akhirnya bangsa arab mengambil daerah tersebut di tahun 642. Kota tersebut hampir kosong.
Karena hampir seluruh dinding bangunan di Lepcis Magna mengalami kehancuran, akibatnya kota tersebut lambat laun ditutupi oleh pasir yang disebabkan cuaca gurun, rerruntuhan Lepcis Magna dipenuhi oleh timbunan pasir. Antara tahun 1920 dan Perang Dunia ke-II (1939 – 1945), ketika Libya masih menjadi koloni Itali, Penguasa Itali mulai memperhatikan kelestarian dari kota peninggalan tersebut, setelah perang usai, pemerintah inggris melakukan penelitian arkeologi didaerah tersebut dan sejak itu telah menemukan banyak peninggalan purbakala di jaman Romawi.
Beberapa pahatan batu dari Leptis Magna, sekarang terdapat di National Museum, TripoliPenelitian Arkeologi di Lepcis Magna telah menemukan beberapa bagian dari runtuhan bangunan yang menunjukkan beberapa periode pembangunannya, disalah satu tulisan pada kepingan batu peninggalan dari bangunan arena pertunjukan (theater) menandakan bangunan tersebut dibangun pada abad ke-1 AD, dan are perkuburan di bangun diperkirakan abad ke-3 atau ke4 BC. Pada abad ke-3 ini juga diperkirakan bangunan-bangunan banyak di didirikan termasuk salah satunya tempat pemandian Hadrianic dan juga ditemukan sisa runtuhan dari ruang persidangan yang dibangun pada era kekaisaran Septimus Severus.
Penemuan baru lainnya termasuk didalamnya bangunan Romawi yang dilengkapi dengan sistem pengairan bawah tanah yang menyuplai kebutuhan akan air bagi penduduk Lepcis Magna
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar