16 Februari 2010
MELIHAT LAUT MATI
Ramadhan yang lalu selepas melaksanakan sosialisasi di Jedah dalam perjalanan pulang memanfaatkan waktu transit agak lama, aku sempatkan keluar dari airport untuk melihat kota Jordan karena kebetulan ada teman dari KBRI Amman, setibanya di Queen Aila Airport Jordan aku dijemput oleh Pak Salah, kenalanku ketika kami sama-sama menerima penghargaan dari Deplu, kemudian dari airport langsung menuju kediaman Bapak Budi untuk istirahat, setelah mencicipi minuman hangat lalu kami istirahat tidur, mengingat bulan Ramadhan, tidurpun tidak nyenyak khawatit terlambat sahur, tepat pukul 4.00 kami melaksanakan Sahur yang telah disiapkan oleh Ibu Budi, kemudian setelah Sholat subuh akupun siap-siap untuk ke airport tapi sebelumnya ingin mengunjungi Laut Mati yang dapat ditempuh sekitar 1 jam, singkat cerita, pukul 5.00 dini hari kami menuju Laut Mati diantar oleh seorang Staff Dari KBRI Amman.
Kesan aku mengenai Amman ibukota Jordan biasa saja, artinya standard seperti kota-kota lainnya yang bersuhu mediterania. Walaupun jalanan lebar tetapi semrauwtnya tetap sama mengingatkan aku akan Tripoli dan Cairo. Anyway nothing special ☺
Tetapi yang membuat aku tertarik adalah mengunjungi Laut Mati (Dead sea) yang terbentang diantara dua Negara yaitu Israle dan Jordan
Danau Laut Mati berada diwilayah Israel dan Yordania.Laut Mati ialah danau yang membujur, merupakan titik terendah di permukaan bumi. memiliki sejumlah keunikan yang patut diperhatikan. Danau Laut Mati merupakan tempat terendah di dunia dengan ketinggian 417,5 meter di bawah permukaan laut! Selain itu, Danau Laut Mati memiliki kadar keasinan air mencapai 33%. Maka tak heran banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengapung di laut itu. Karena kadar keasinannya itu, hampir tidak mungkin makhluk hidup bertahan di dalam Danau Laut Mati. Namun begitu, sejumlah jenis bakteri tertentu masih mampu bertahan di danau tersebut. Sekedar informasi, lumpur Danau Laut Mati sangat berkhasiat mengobati berbaagai macam penyakit kulit.
Inilah yang dinamakan laut mati, karena kandungan garamnya yang tinggi hingga tidak ada mahluk hidup yang bisa hidup didalamnya makanya dinamakan laut mati. Juga orang bisa mengapung disana, seperti digambar diatas.
Memang tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Dan soal agama adalah keyakinan, tak semua eksak dan bisa diterima akal secara telanjang. Demikian pula cerita tentang Laut Mati (dead sea).
Menginjakkan kaki di tempat ini, akan terasa sentuhan Islam melalui kisah perjuangan di masa nabi Luth Alaihissalam. Menjadi tanda peringatan akan kekejian perilaku kaum nabi Luth, yang memuja dewa-dewa dan berperilaku menyimpang, saling mencintai sesama jenis.
Semua penduduk Kota Sodom dan Gomorah, termasuk istri nabi Luth, terkubur di dasar bumi. Bekas tanah yang dibalik oleh Allah itulah, yang sekarang jadi laut mati.
Laut Mati (nama Ibraninya: Bahr Lut, Laut Lot, atau: Yam Ha Melah, Laut Garam) terletak 392 m di bawah permukaan Laut Tengah. Tempat yang paling dalam di laut ini mencapai 400 m (ada yang menyebut 417,5 m).
Dengan demikian, bagiannya yang paling dalam di laut ini mencapai 800 m di bawah permukaan Laut Tengah, dan merupakan titik terendah di permukaan bumi. Panjang laut ini 76 km, lebarnya 16 km.
Di sebelah tenggara, Laut Mati dibagi dua oleh suatu semenanjung yang bernama Lisan (lidah) sehingga masing-masing bagiannya tidak sama besarnya. Bagian lebih kecil, di sebelah selatan merupakan semacam danau garam sedalam 6-8 m.
Laut Mati sebenarnya adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania. Laut Mati amat asin, yang membuatnya tak mungkin bagi makhluk hidup untuk hidup, kecuali beberapa jenis bakteri.
Kadar garam air Laut Mati sekitar 30 persen lebih tinggi daripada kadar garam air laut biasanya yang sekitar 3,5 persen. Artinya, di Laut Mati sekitar sembilan kali lebih asin dibandingkan dengan air laut biasa. Sedangkan kadar garam tubuh kita hanya 1-2 persen. Tidak heran, kita akan terapung ketika berenang di Laut Mati.
Wisatawan datang dari seluruh dunia untuk mengapung di sini.
Hal lain yang menarik dari laut mati dan lumpurnya karena berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit kulit. Air Laut Mati menyimpan banyak mineral, antara lain magnesium klorida, kalsium klorida, magnesium bromida, sodium dan potasium.
Semua mineral itu menjadi bahan industri kimia setempat yang berkembang dengan baik, dan umumnya dijadikan bahan pembuatan kosmetik yang sangat baik kualitasnya.
Lumpur hitam yang dihasilkan oleh laut ini berkhasiat menyembuhkan penyakit, khususnya penyakit kulit dan otot. Karena konsentrasi garamnya sangat tinggi, di dalam Laut Mati tidak mungkin ada kehidupan organis di dalamnya. Ikan yang terbawa ke dalamnya, langsung mati.
Tidak ada ikan, tidak ada burung yang mencari ikan, tidak ada rumput laut dan lainnya. Menurut penelitian, selama lebih dari 50 tahun terakhir, Laut Mati menjadi lebih asin, dan menyempit.
Sungai Jordan, sumber air tawar laut itu, telah diubah menjadi sumber air pertanian sehingga tidak memberi pengaruh dalam mengimbangi penguapan yang disebabkan temperatur udara padang pasir yang sering kali mencapai 40 derajat Celsius.
Sungai Jordan, memang, tetap mengalir dari Danau Tiberias menerobos Lembah Jordan, dan akhirnya masuk ke Laut Mati. Sungai itu pula yang menjadi saksi sejarah manusia; sejarah permusuhan umat manusia di kawasan Timur Tengah itu. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar