15 Februari 2010
MENUJU UJUNG SELATAN AFRIKA
Cape Town (bahasa Afrikaans & bahasa Belanda: Kaapstad) merupakan ibu kota legislatif Afrika Selatan dan ibu kota Provinsi Cape the Good Hope (Tanjung Harapan). Ibu kota lainnya adalah Pretoria (eksekutif) dan Bloemfontein (kehakiman).
Penulis mendapat kesempatan mengunjungi kota ini di tahun 1995 dalam rangka Penataran UYHD di Konsulat Jenderal R.I. di Cape Town, selama berada di Cape Town, penulis berkunjung ke beberapa obyek wisata disana diantaranya : Table Mountain, Makam Syekh Yusuf dan Tanjung Harapan.
berbeda dengan Negara Afrika lainnya Cape Town terlihat seperti Eropa di benua Afrika, sungguh jauh pesat berkembang dibanding negara-negara tetangganya. Kota ini adalah pelabuhan besar di pinggir Samudra Atlantik. Dia mempunyai hubungan kereta api yang baik dengan daerah pedalaman. Letaknya di kaki Gunung Meja. Di kota ini terdapat Gedung Parlemen (1886) dan Universitas Cape Town (1916).
Cape Town didirikan orang Belanda dengan nama Kaapstad pada tahun 1652 dan direbut Britania Raya pada tahun 1806.
Aku mengetahui sebutan nama ini ketika mempelajari sejarah di Sekolah Menengah Pertama (SMP), seperti dikisahkan oleh guru sejarah waktu itu, bahwa Tanjung Harapan merupakan bagian paling ujung dunia, konon katanya dijadikan oleh pemerintah Belanda sebagai tempat pembuangan orang-orang Indonesia.
Banyak salah paham yang menyatakan bahwa Tanjung Harapan adalah ujung paling selatan dari Benua Afrika, namun sebenarnya ujung selatan dari Benua Afrika ada pada tempat yang berada 150 km ke arah tenggara bernama Tanjung Agulhas. Kesalah pahaman tersebut diyakini bermula karena Tanjung Harapan merupakan titik geografi penting bagi para pelayar Portugis yang ingin berlayar menuju ke arah timur jauh.
Cape Town merupakan ibu kota legislative Afrika Selatan dikenal sebagai salah satu ini dikenal sebagai salah satu tempat terindah di dunia yang terletak di kaki Table Mountain dan pinggir samudra Atlantik. Keindahan Cape Town tidak dapat diragukan lagi. Wajar jika kota ini bergelar City Bowl, karena jika dilihat dari udara bentuknya terlihat seperti mangkuk.
Jantung kota Cape Town juga dapat dilihat dari Table Mountain. Hamparan pegunungan dan bukit yang terbentang dari Signal Hill di utara hingga Cape Poin di selatan dengan jarak hingga mencapai 50km. Perjalanan menuju tempat ini bisa ditempuh dengan dua cara, yakni hiking dan naik cable car, untuk hiking, rute pilihan terbaik adalah melalui Taman Nasional Kirstenbosch. Di tempat ini terdapat 1.500 spesis tanaman. Fasilitas Cable Car setiap 10 menit pada high season dan 20 menit pada low season. Yang perlu diperhatikan ketika hendak mengunjungi cap town adalah cuaca yang dengan amat cepat berubah.
Kereta gantung table mountain mengangkut penumpang dari bagian bawah stasiun kereta di Tafelberg Road, sekitar 302 m diatas permukaan laut, menuju stasion di puncak gunung. Di stasiun ini kita dapat melihat pemandangan kota Cape Town dan juga samudra atlantik. Konstruksi dari jalur kereta gantung ini (cableway) pertama kali dibangun pada tahun 1926, dan secara resmi dipergunakan pada tahun 1929, dengan kapasitas penumpang 65 orang, berjalan menuju puncak dengan kemiringan 360 derajat dengan pemandangan seluruh kota Cape Town. Di bagian Puncak kita dapat melihat pemandangan dan juga terdapat restauran dan tempat untuk berjalan kaki.
Karenanya demi keselamatan, jika mendung menghampiri fasilitas cable car ditutup sementara. Ketika sampai di Puncak Table Mountain, kita akan tercengang melihat betapa indahnya panorama dari puncak ditambah pemandangan pesisir pantai, pegunungan dan tentu saja Cape Town yang terapit diantara keduanya.
Diatas puncak tempat ini juga terdapat restoran dengan sajian kuliner sensasional. Sempatkan mampir ke toko souvenir tidajk jauh dari restaurant itu untuk membawa pulang cinderamata dari Table Mountain.
Perjalanan belum berakhir. Setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan ke Selatan menuju the Cape of Good Hope (Tanjung Harapan), melewati Simon's Town dengan pemandangan khas rumah panggungnya dan menelusiri pantai hingga sampia Bouldres Beach, pantai pasir puti yang dihuni penguin Afrika. Di tempat ini, kita dapat melihat polah tingkah lucu khas penguin yang bergerombol di pesisir pantai dan berjemur dengan pasangan serta anak mereka.
Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke kawasan Table Mountain National Park, dengan pemandangan menunuju titik palang ujung benua Afrika; Cape Point. Dari puncak Cape Point inilah kita menyaksikan titik pertemuan dua samudra yakni Atlantik dan Hindia. Di puncak ini terpampang papan jarak ke kota-kota besar dunia, seperti Amsterdam sejauh 9.635 km, Beijing 12.933km, dan lain sebagainya. Ah Afrika.
Penulis mendapat kesempatan mengunjungi kota ini di tahun 1995 dalam rangka Penataran UYHD di Konsulat Jenderal R.I. di Cape Town, selama berada di Cape Town, penulis berkunjung ke beberapa obyek wisata disana diantaranya : Table Mountain, Makam Syekh Yusuf dan Tanjung Harapan.
berbeda dengan Negara Afrika lainnya Cape Town terlihat seperti Eropa di benua Afrika, sungguh jauh pesat berkembang dibanding negara-negara tetangganya. Kota ini adalah pelabuhan besar di pinggir Samudra Atlantik. Dia mempunyai hubungan kereta api yang baik dengan daerah pedalaman. Letaknya di kaki Gunung Meja. Di kota ini terdapat Gedung Parlemen (1886) dan Universitas Cape Town (1916).
Cape Town didirikan orang Belanda dengan nama Kaapstad pada tahun 1652 dan direbut Britania Raya pada tahun 1806.
Aku mengetahui sebutan nama ini ketika mempelajari sejarah di Sekolah Menengah Pertama (SMP), seperti dikisahkan oleh guru sejarah waktu itu, bahwa Tanjung Harapan merupakan bagian paling ujung dunia, konon katanya dijadikan oleh pemerintah Belanda sebagai tempat pembuangan orang-orang Indonesia.
Banyak salah paham yang menyatakan bahwa Tanjung Harapan adalah ujung paling selatan dari Benua Afrika, namun sebenarnya ujung selatan dari Benua Afrika ada pada tempat yang berada 150 km ke arah tenggara bernama Tanjung Agulhas. Kesalah pahaman tersebut diyakini bermula karena Tanjung Harapan merupakan titik geografi penting bagi para pelayar Portugis yang ingin berlayar menuju ke arah timur jauh.
Cape Town merupakan ibu kota legislative Afrika Selatan dikenal sebagai salah satu ini dikenal sebagai salah satu tempat terindah di dunia yang terletak di kaki Table Mountain dan pinggir samudra Atlantik. Keindahan Cape Town tidak dapat diragukan lagi. Wajar jika kota ini bergelar City Bowl, karena jika dilihat dari udara bentuknya terlihat seperti mangkuk.
Jantung kota Cape Town juga dapat dilihat dari Table Mountain. Hamparan pegunungan dan bukit yang terbentang dari Signal Hill di utara hingga Cape Poin di selatan dengan jarak hingga mencapai 50km. Perjalanan menuju tempat ini bisa ditempuh dengan dua cara, yakni hiking dan naik cable car, untuk hiking, rute pilihan terbaik adalah melalui Taman Nasional Kirstenbosch. Di tempat ini terdapat 1.500 spesis tanaman. Fasilitas Cable Car setiap 10 menit pada high season dan 20 menit pada low season. Yang perlu diperhatikan ketika hendak mengunjungi cap town adalah cuaca yang dengan amat cepat berubah.
Kereta gantung table mountain mengangkut penumpang dari bagian bawah stasiun kereta di Tafelberg Road, sekitar 302 m diatas permukaan laut, menuju stasion di puncak gunung. Di stasiun ini kita dapat melihat pemandangan kota Cape Town dan juga samudra atlantik. Konstruksi dari jalur kereta gantung ini (cableway) pertama kali dibangun pada tahun 1926, dan secara resmi dipergunakan pada tahun 1929, dengan kapasitas penumpang 65 orang, berjalan menuju puncak dengan kemiringan 360 derajat dengan pemandangan seluruh kota Cape Town. Di bagian Puncak kita dapat melihat pemandangan dan juga terdapat restauran dan tempat untuk berjalan kaki.
Karenanya demi keselamatan, jika mendung menghampiri fasilitas cable car ditutup sementara. Ketika sampai di Puncak Table Mountain, kita akan tercengang melihat betapa indahnya panorama dari puncak ditambah pemandangan pesisir pantai, pegunungan dan tentu saja Cape Town yang terapit diantara keduanya.
Diatas puncak tempat ini juga terdapat restoran dengan sajian kuliner sensasional. Sempatkan mampir ke toko souvenir tidajk jauh dari restaurant itu untuk membawa pulang cinderamata dari Table Mountain.
Perjalanan belum berakhir. Setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan ke Selatan menuju the Cape of Good Hope (Tanjung Harapan), melewati Simon's Town dengan pemandangan khas rumah panggungnya dan menelusiri pantai hingga sampia Bouldres Beach, pantai pasir puti yang dihuni penguin Afrika. Di tempat ini, kita dapat melihat polah tingkah lucu khas penguin yang bergerombol di pesisir pantai dan berjemur dengan pasangan serta anak mereka.
Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke kawasan Table Mountain National Park, dengan pemandangan menunuju titik palang ujung benua Afrika; Cape Point. Dari puncak Cape Point inilah kita menyaksikan titik pertemuan dua samudra yakni Atlantik dan Hindia. Di puncak ini terpampang papan jarak ke kota-kota besar dunia, seperti Amsterdam sejauh 9.635 km, Beijing 12.933km, dan lain sebagainya. Ah Afrika.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar