15 Februari 2010
PENGALAMAN BERMAIN DI LAPANGAN GOLF
Pengalaman Memukul bola
Setelah agak mahir aku mulai mencoba bermain di lapangan golf sebenarnya, pagi-pagi ketika matahari belum terbit aku sudah berada di Wingate Club House, sambil menunggu kawan satu flight aku mengambil score-card untuk mengenali lapangan. Lapangan atau yang biasa di sebut Hole No. 1 jaraknya dari Tee-Box yang ditandai dengan bola batu berwarna, ada yang bola batu warna hitam, bola batu warna biru dan bola batu warna putih serta satu lagi Tee-Box khusus untuk wanita berada sekitar 50 meter di depan dengan warna bola batu di cat merah. Di tengah lapangan biasanya rumputnya dipotong halus disebut fair-way, dibagian kanan dan kiri lapangan yang biasanya rumputnya dibiarkan panjang disebut rough atau ada beberapa tempat dibuat rintangan disebut hazard dan Bunker Yang Berisikan Pasir. Sebelum memukul bola aku mengambil latihan senam ringan dan swing beberapa kali untuk melemaskan otot-otot persendian pinggang,
kaki dan tangan.Aku mendapat giliran memukul bola. Aku ambil pemukul Driver no.1. Aku memilih tee yang agak panjang dan meletakan bola diatas tee. Aku letakan kepala pemukul atau club-face berada di belakang bola, kaki dibuka selebar bahu dan berat badan bertumpu di kaki sebelah dalam. Dengan swing yang sempurnya pukulan bolaku dapat melampaui jarak 200 meter, tepuk tangan mengiringi Meluncurnya Bola di fair-way. Jarak pukulan kedua sekitar 170 meter. Aku memilih iron no.4, dengan target bendera yang diatas green. Pukulan yang aku lakukan tidak sempurna sehingga bola jatuh dan menggelinding masuk bunker yang berpasir tebal.
Pukulan bunker
Aku menggunakan pemukul Sand-Wedge, sesuai yang disarankan oleh caddyku, aku berdiri dan menenggelamkan kaki kedalam pasir untuk mendapatkan keseimbangan berdiri yang normal. Club-face posisikan menggantung diatas bola yang tergeletak di pasir, demikian caddyku memberi contoh, biasanya peraturan melarang bola disentuh tongkat pemukul tidak boleh mengenai pasir sebelum memukul bola. Sasaran bendera hanya beberapa meter didepan tetapi terhalang tebing bunker yang tegak. Aku melakukan swing 60% dari kekuatan dan pukulan pasir mengenai persis dibelakang bola dan menyisir tipis pasirnya sehingga bola terangkat dan jatuh di green hanya beberapa inci dari tiang bendera yang menancap di hole No.1. Pukulan bunker bisa berbeda-beda caranya tergantung posisi bolanya, ketika setengah bola tenggelam di pasir aku akan menggunakan cara yang berbeda pula misalnya dengan sedikit menekan gagang pemukul dan menutup posisi club-facenya Dengan Swing 60% saja.
Pukulan Putter Aku ambil pemukul bola di green yang biasa disebut Putter. Putting tampaknya mudah dilakukan, tetapi ada beberapa hal yang bisa merubah arah bola dari sasaran semula karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Aku coba lakukan latihan putting untuk mengontrol sejauh mana kecepatan bola ketika menggelinding diatas green, sehingga seberapa keras backswing yang diperlukan untuk memukul bola kearah sasaran atau cup. Aku juga membuat garis bayangan menuju titik arah sasaran untuk mengamati seberapa kemiringan dan model kondisi rumputnya.
Permainan di lapangan No.1 selesai dengan jumlah 4 kali pukulan segera aku catat dalam score card, sambil menuju Tee-box No2. dan memperoleh par, karena hole satu adalah par 4. Lapangan No. 2, Par 4, fairway membelok ke kiri di tengah-tengahnya terdapat pepohonan cukup rimbun dan terdapat hazard, para pemain memberikan julukan dog-leg karena lapangan sempit disekitar tee-box, berbelok kekiri kemudian melebar di daerah green. Dalam mengatasi lapangan yang demikian gunakanlah pukulan draw.
Pukulan Draw
Untuk menghasilkan pukulan draw sang caddy mengatakan tidak mudah membuatnya karena bola akan menggelinding ke kiri setelah mendarat di fairway dan menghasilkan jarak pukulan terbaik. Kebanyakan pemain memukul bola menjadi slice, bolanya menggelinding memutar kekanan. Bola slice terjadi biasanya swing dari luar kedalam, sementara instruktur mengatakan swing yang benar adalah dari dalam keluar untuk memperoleh pukulan bola draw. Tetapi yang terpenting bagi pemain menghasilkan pukulan yang baik haruslah menjaga konsistensi.
Aku telah melakukan pukulan dengan driver dan hasilnya sedikit draw kemudian bola mendarat di fairway yang menanjak dan agak miring kekiri. Sekitar lima meter disebelah kiri terdapat pohon cemara setinggi tujuh meter dan jarak bendera di green sekitar 160 meter dari tempat aku berdiri. Posisi bola yang berada di fairway menanjak dan miring kekiri apabila dipukul dengan posisi normal biasanya akan menghasilkan pukulan bola kearah kiri sasaran. Cara mengatasi masalah semacam ini adalah aku menggunakan iron No. 6 berdiri menghadap bola dan tegak lurus dengan sasaran. Posisikan bola lurus dengan tumit kaki kiri sementara itu kaki kanan berada sedikit kebelakang dan swing cukup 70% untuk menghasilkan pukulan yang akurat menuju sasaran yaitu bendera diatas green.
Benar adanya bola mendarat di sebelah kanan green dan menggelinding kearah Pin yang berada di ujung sebelah kiri green sekitar 9 feet dari cup. Green dengan rumput datar sedikit miring kekiri, sehingga sasaran putting aku ambil garis bayangan sekitar 2 bola disebelah kanan cup, sambil memperhatikan kemiringan serta lembabnya green aku putting dengan dorongan swing yang stable, dan bola menggelinding sedikit melengkung masuk cup, aku memperoleh scroe 4 pukulan.
Sambil menuju Hole berikutnya yaitu Hole No.3, Par 5, panjang fairway 495 meter. Didepan Tee Box terdapat water hazard sehingga apabila pukulan top spin pastilah akan masuk ke dalam kolam dan mendapatkan pukulan penalty 1 stroke. Fairway sedikit miring ke kiri dan lembab karena sedang ada penyiraman rumput, disebelah kiri luar fairway terdapat patok merah dan bertuliskan OB (Out of Boundary) sedangkan disebelah kanan luar fairway berderet pohon yang cukup rindang. Di lapangan yang demikian pukulan draw sangat menguntungkan dengan sasaran fairway sebelah kanan, karena akan memperoleh keuntungan bola rolling yang cukup jauh sehingga jarak fairway yang hampir setengah kilometer dapat dijangkau lebih dari setengahnya. Fairway sekitar 300 meter berbelok sedikit kekiri antara jarak tinggal 185 meter lagi dengan green, disebelah kanan dan disebelah kiri depan green terdapat bunker yang tegak.
Untuk memperoleh pukulan driver dengan jarak 275 meter tidak usah nervous atau gugup karena dengan berdiri normal dengan seluruh berat badan bertumpu di kaki sebelah dalam dan swing tidak usah dipaksakan dengan ayunan kebelakang yang seimbang dengan transfer berat badan berbarengan dengan putaran pinggul secara serentak, sementara pegangan grip sedikit ditekan bagian jempol ketika clubhead impact pada bola menyapu tee (divots) sekitar 15 cm (7.5cm didepan tee dan 7.5cm dibelakangnya) disertai follow through yang seimbang sampai habis akan menghasilkan bola yang terbang tidak terlalu tinggi dan jatuhnya draw dengan bola menggelinding ke kiri yang lebih jauh dari sekedar pukulan bola lurus.
Pukulan kedua menggunakan Wood No. 3, posisi bola tergolek di fairway yang miring ke kiri arah sasaran, berarti aku menghadapi fairway yang bergunung bola lebih tinggi dari telapak kaki dan ketika bola dipukul dengan cara biasa akan menuju sebelah kiri sasaran. Berdiri menghadapi bola yang posisinya lebih tinggi dari telapak kaki sasaran tegak lurus berada di sebelah kiri, instruktur menyarankan bukalah kaki selebar bahu, tekuklah lutut kaki kiri sedikit dan biarkan kaki kanan agak tegak, dengan pukulan in-out dan follow through akan menghasilkan jarak pukulan minimal 200 meter, berarti tinggal menggunakan chip untuk memukul bola sampai di atas green.
Pukulan Chip
Pukulan chip yang menghasilkan ketepatan akurasinya caddy menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal, atara lain letak bola harus disesuaikan dengan club-face, untuk pukulan yang melambung bola harus diposisikan lurus di depan tumit kaki kiri, sementara apabila pukulan diharapkan untuk rolling bola seyogyanya ditempatkan di tengah antara kedua kaki bahkan lebih lurus dengan tumit kaki kanan sehingga tangan kanan dapat lurus dengan tongkat pemukul bola, demikian pula kaki kiri dibuat terbuka yaitu dengan menyerong. Swing cukup 60% untuk pukulan jarak kurang dari 50 meter dengan follow through.
Selanjunya aku akan memukul bola yang tergeletak di fairway jaraknya sekitar 20 meter menuju sasaran bendera atau pin di green yang lebih tinggi dari fairway, jadi untuk menggunakan pukulan rolling akan beresiko bola kemungkinan menggelinding keluar melewati green, karena itu aku memutuskan untuk memukul bola dengan chip melambung. Aku berdiri menghadap bola, posisi berdiri tegak lurus dengan sasaran, kaki dibuka setengah bahu dan kaki kiri menyerong sehingga tumit lurus dengan bola, swing 50% dengan follow through, hasilnya bola melambung dan jatuhnya back spin (rolling mundur) di green beberapa feet dari cup.
Berikutnya untuk putting aku lebih konsentrasi dengan green yang datar dengan speed ayunan pendulum membuat bola rolling tepat sasaran dengan score birdie, atau 4 pukulan.
Hole berikutnya Hole No. 4; Par 3, jarak tee box dengan green 180 meter, posisi green di atas, angin berhembus melawan arah dengan kecepatan 10 km per jam. Rumput kasar dibiarkan disepanjang lapangan, tidak ada rumput halus seperti fairway, di sisi kiri lapangan terdapat patok merah menancap ditepi parit sebagai batas hazard. Disekitar green terdapat bunker. Di bagian depan sebelah kanan bunker berpasir lembut dan tebal, disebelah kiri bunker yang bedinding tebing setinggi 1.5 meter dengan pasir agak padat.
Menghadapi lapangan atau hole seperti ini, pukulan dengan iron no.5 kekuatan swing cukup 75% bola akan terbang melawan arah angin yang lumayan kencang sehingga membuat jarah pukulan menjadi berkurang karena itu aku memilih iron yang lebih besar dari jarak biasanya. Bola jatuh di bunker kanan, dan tenggelam setengah bola.
Untuk mengatasi masalah bunker yang bolanya tenggelam instruktur menyarankan agar club-face sedikit tertutup, pukulah pasir dibelakang bola (bukan bolanya) menyapu dengan swing 50%, bola akan terangkat bersama pasirnya dan menggelinding diatas green. Konsentrasi dengan baik untuk putting di green agar tidak membuang pukulan di par pendek atau par 3, karena hole pendek mempunyai h’cap stroke besar.
Menuju hole berikutnya Tee-Box No. 5. Sinar matahari dari arah belakang panas mulai sedikit menyengat dan keringat mulai membasahi punggung. Aku mengambil posisi berdiri di tee-box mencoba swing beberapa kali sebelum address sementara caddy memberi isyarat kepada temannya untuk diam dan tidak berisik berbicara karena mengganggu konsentrasi ketika aku sedang mengambil posisi address.
Umumnya pemain golf yang sudah capek akan kehilangan konsentrasi sehingga swing tidak terkontrol dan pukulan mengenai bola tidak terarah pada sasaran, karena itu cobalah swing beberapa kali sebelum address atau mengambil posisi memukul bola.
Ketika address aku selalu kontrol posisi berdiri dengan menekan telapak kaki sebelah dalam supaya keseimbangan badan terjaga dan sedikit menekuk lutut, badan condong kedepan sambil membusungkan dada supaya tulang punggung tetap tegak dan tidak membungkuk, tetap menjaga keseimbangan agar badan tidak goyang ketika melakukan pukulan bola.
Hole No 5, jarak tee-box menuju green 374 meter, par 4 dengan h’cap stroke 2.
Fair way berumput tebal, disebelah kanan terdapat gunung dengan kemiringan tanah 30 derajat, sekitar 25 meter sebelum green. Didepan green sebelah kiri dan kanan terdapat bunker, di belakang green terdapat water hazard.
Mengamati lapangan yang demikian aku memilih sasaran bagian kiri untuk menghindari gundukan gunung tersebut dan aku juga berusaha menghindari bunker, jadi aku harus memukul dengan target 2 kali pukulan bola sudah harus berada di atas green.
Walaupun sasaran sudah terbayangkan tetapi hasil pukulan sedikit slice dan bola jatuh di bagian kanan fairway yang kondisi tanahnya agak kering dan sedikit miring ke kanan. Jarak tembak pukulan kedua sekitar 190 meter. Aku tidak memaksakan tembakan atau pukulan kedua untuk berada diatas green karena medan yang cukup sulit untuk dipaksa dengan tembakan wood no 3. Aku pilih menggunakan iron 6, karena lebih mudah mengendalikan bola dengan kemiringan tanah.
Aku ambil posisi tegak lurus dengan sasaran, aku kondisikan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki kanan agar aku tidak bergoyang ketika memukul bola, kekuatan back-swing cukup 45%. Bola mendarat di tanah datar yang rata sekitar 30 meter dari green. Aku pukul dengan pitching hanya swing cukup 30% bola jatuh diatas green tanpa rolling, dengan sedikit putt bola sudah masuk cup dan memperoleh score par.
Sekarang menuju hole No. 6, par 5 panjang 485 meter didepan tee box terdapat gunung dan green juga berada di atas gunung. Aku menghadapi hole yang sulit karena fairway berada di balik gunung dan tidak tampak sama sekali dari tee box.
Aku memilih tee yang pangjang agar pukulan driver aku bolanya bisa terbang melewati gunung. Bola tinggi biasanya tidak bisa mencapai jarak yang jauh tetapi karena bola jatuh di fairway yang turun gunung pasti bola akan rolling atau menggelinding mendekat arah green. Jarak tembak ke green sekitar 235 meter.
Aku memilih wood no3 untuk memukul bola yang berada di fairway posisinya turun kearah sasaran. Aku posisikan berat badan bertumpu lebih banyak di kaki kiri, bola berada di tengah antara kedua kaki dan pukulan swing 75% Bola jatuh di fairway yang menanjak 25 meter menuju green.Disebelah kanan dan kiri green terdapat bunker dengan tebingnya setinggi tubuh berdiri orang dewasa. Green datar diatas bukit. Aku pilih memukul dengan pitching dan sasaran jatuhnya bola 1,5 meter sebelum green dengan harapan bola menggelinding diatas green kecepatan rolling bola sudah berkurang karena tidak langsung jatuh di atas green.Tiang pin berada di tengah green, sehingga harapan untuk mendapat birdie bisa tercapai. Putting jaraknya 1,5 meter masuk ke cup, dan memperoleh score birdie, atau 4.
Hole nomor 7, par 4, panjang 405 meter. Teebox diatas bukit, fairway sedikit menanjak sampai melewati bukit, green tidak tampak karena terhalang bukit. Didepan sebelah kanan green terdapat bunker yang dangkal atau sedalam lutut orang dewasa.
Pukulan driver akan menjatuhkan bola diatas bukit sehingga green dapat terlihat dengan jelas. Pukulan dari atas bukit jaraknya 140 meter, aku pilih iron nomor 7 dengan swing 60%, letak bola disebelah kanan, berat badan otomatis sudah berada di kaki kiri karena posisi aku berada di bukit miring kearah green. Bola jatuh di green jarak 2 meter dengan cup, pastikan putting dengan hasil pukulan birdie, atau 3 stroke.
Sampai dengan hole ini total score sudah 26 dengan 3 birdie.
Hole 8, par 3 jarak tee ke green 204 meter. Water hazard ada di depan tee-box sebelah kanan, sementara di sebelah kiri terdapat rough dan bush. Bila dilihat sepintas green sedikit lebih tinggi dari tee-box, tetapi sejatinya untuk menuju green pemain harus menuruni lembah dan menanjak untuk masuk green. Disebelah kanan green bunker bertebing cukup tinggi dan satunya diatas agak landai, sementara dikiri green bunker agak datar. Jika pukulan pendek bola bisa menggelinding masuk pond.
Aku gunakan wood fairway untuk jarak 200 meter, dengan harapan bola jatuh dimuka green dan sedikit menggelinding menuju pin. Akung ketika address untuk melakukan shot atau memukul tiba-tiba angin datang begitu kencang bertiup melawan arah, sehingga pukulan tidak berhasil dengan baik dan bola terjerembab masuk air.
Drop ball, dengan seijin kawan satu flight aku lakukan dropping bola baru, berarti pukulan sudah kena penalti satu stroke, karena khusus hole pendek par 3 tidak mengenal fairway, jadi pukulan aku dihitung menjadi pukulan ketiga. Untungnya bola berhasil masuk green tapi cukup jauh dengan pin dan aku mengakhiri hole delapan dengan lima pukulan atau double bogey. Total score aku menjadi 31.
Hole 9, par 4 jarak tee-box ke green 425 meter.Fairway datar hanya sedikit dihalangi gundukan bukit buatan lima puluh meter di depan tee-box. Disebelah kanan depan green terdapat bunker demikian pula disebelah dikiri. Pukulan drive mencapai 235 meter, pukulan kedua dengan iron tiga sedikit melambung bola berhenti 15 meter di depan green. Pukulan chip bola rolling menjauh dari pin, dan dua kali pukulan putt menghasilkan score lima stroke, atau berakhir bogey. Total score manjadi 36.
Selesailah sudah permainan golf setengah putaran atau 9 hole, bagi seorang pemula seperti aku, 9 hole pertama ini terasa sangat melelahkan, akupun bersama teman satu flight untuik beberapa saat beristirahat sambil minum untuk kemudian melanjutkan pada hole 10 sampai dengan hole 18, ternyata olah raga golf memiliki sensasi sendiri, aku yang memiliki hobi berjalan kaki, sungguh menikmati olah raga ini, karena pemandangan yang begitu indah di lapangan golf membuat tidak terasa langkah demi langkah menyusurinya, apalagi ketika pukulan bola tepat mengenai sasaran rasanya hati ini bahagia sekali. Terima kasih Pak Samsi ……!.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar