15 Februari 2010
DISAMBUT AROMA WANGI TEH MELATI
Sebuah kota kecil di pantai utara pulau jawa yaitu kota Slawi, kota sejuk dikaki gunung Slamet, tujuan aku adalah ingin menemui sahabat wanita aku yang selama ini telah melakukan korespondensi melalui surat menyurat dengan aku di Harare, sebelumnya aku belum pernah mengunjungi kota ini sehingga aku minta bantuan seorang teman yang tinggal di Tegal Kota untuk mengantarnya kesana. Berbekal selembar kertas yang bertuliskan alamat teman wanita aku itu : " Jl. Cempaka,Desa Curug, Kecamatan Pangkah ", kami, aku bersama 2 orang teman mencoba mencari alamat tersebut dengan mengunakan angkutan kota menuju Slawi, perjalanan ditempuh selama kurang lebih satu jam, selepas melewati pasar Banjaran, aroma wangi teh melati tercium oleh aku ketika melewati sebuah pabrik teh 2 Tang menyambut kedatangana aku di Ibu Kota Kabupaten Tegal ini, setelah melewati pabrik teh kami memasuki pintu gerbang kota Slawi yang terlihat cukup bersih dengan pepohan yang tampak dikiri kanan jalan. Angkot berhenti disalah satu sudut jalan di daerah Kagok, dari sana kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan dokar, hampir 10 tahun lamanya aku tidak pernah lagi menggunakan alat transportasi ini, sejak terakhir aku berkunjung ke kampung halaman ibuku di Gombong ketika masih Sekolah Dasar. Ternyata nikmat juga naik dokar sambil menikmati pemandangan sungai dan sawah yang dilalui.
Tanpa mengalami kesulitan aku mendapatkan alamat rumah yang aku cari, setelah bersilahturahmi kami pun pamit untuk pulang.
Setelah kunjungan yang singkat itu, kami pun melaksanakan pertunangan di bulan Juli 1989 selanjutnya kami melangsungkan pernikahan pada tanggal 19 Desember tahun 1992.
Sehingga Slawi sekarang menjadi kampung halamanku, Slawi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia, selain itu Slawi juga merupakan ibu kota Kabupaten Tegal. Slawi berbatasan dengan Kecamatan Adiwerna di utara, Kecamatan Pangkah di timur, Kecamatan Balapulang di selatan dan Kecamatan Jatibarang (Kabupaten Brebes) di barat.
Slawi terkenal dengan produksi teh dan budaya moci (Minum Teh Poci). Meskipun terkenal dengan teh, Slawi bukan merupakan dataran tinggi dengan hawa dingin dengan banyak kebun teh. Slawi merupakan daerah yang dekat dengan Pantura sehingga suhunya cenderung panas dengan kontur tanah yang landai tidak berbukit-bukit.
Mata pencaharian penduduknya antara lain bertani, pegawai negeri, industri logam, dan industri rumah tangga yang meliputi industri perkayuan (perabotan kayu jati), tekstil (tenun sarung Tradisional), shuttle cock dan lain-lain. Slawi merupakan kota di mana cikal bakal pabrik teh terkemuka di Indonesia yaitu Sosro berada,dan terdapat pabrikan obat Pilkita.
Bahasa Tegal memiliki kemiripan dengan bahasa ibu aku yang berasala dari Gombong (bahasa Banyumas,ngapak) yaitu dalam kosa kata. Namun masyarakat Tegal sendiri tidak mau disamakan dengan ngapak, sebab dialeknya berbeda.
Kebudayaan lainnya yang dapat ditemukan di Slawi adalah wayang kulit dan batik tradisional. Ada pula industri kerajinan tangan dan industri logam.
Beberapa tempat yang banyak dikunungi diantaranya Alun-alun Kota Slawi, berupa taman dengan air mancur yang sangat besar, ramai di hari Minggu pagi dan malam minggu berlokasi di depan halaman pendopo Kabupaten Tegal, monumen Perjuangan GBN (Procot), pusat perdagangan Ruko Slawi di pusat kota, Pasar Baru Slawi, Mutiara Cahaya (supermarket pertama) di pusat kota Slawi depan ruko Slawi
Beberapa makanan khas dan kegiatan yang terkait:
Moci - Budaya minum teh sebagai teman ngobrol, biasanya dilakukan beramai-ramai. Teh dijarangi pada poci tanah (teh poci). kemudian dituang ke dalam cangkir dengan pemanis gula batu. Teh dalam cangkir tidak diaduk. sehingga rasa manis ditemukan pada saat isi teh dalam cangkir hampir habis. Hal ini menyebabkan cangkir terus dituangi.
Warteg (Warung Tegal) - Warung makan dengan menu makanan sederhana sehari-hari. Sebagian Warung Tegal dikelola oleh warga Kecamatan Dukuh Turi tepatnya dari desa Sida Purna, Sida Katon dan desa Krandon. Sekarang keberadaan warung model warteg tidak hanya di Tegal saja tetapi sudah ada di seluruh Indonesia, bahkan sudah sampai ke mancanegara (Jepang dan Australia).
Mendoan - Tempe goreng dilapis tepung dengan bumbu. digoreng setengah matang. Biasanya sebagai teman minum teh Poci, dihidangkan dengan kecap dicampur cabe rawit. Mendoan juga didapati di daerah Banyumas.
Sega Lengko - Nasi lengko adalah nasi dengan bahan pelengkap seperti tempe, tahu yang diiris dadu, toge, kol mentah, dan sambal kacang beserta kerupuk.
Tahu siwil - Tahu kuning yang dipotong setengah dengan arah potongan diagonal kemudian bekas potongan yang diagonal tersebut diberi adonan tepung sagu (aci dalam bahasa tegal)kemudian digoreng kenapa disebut tahu siwil
Rujak Teplak dengan sambal Tapenya,Gemblong kocar-kacir, Soto Tegal - Soto (sauto) yang dicampur tauco, Kemronyos - Sate khas Tegal, Kupat glabed, Kupat Bongkok - kupat asal desa Bongkok. Pilus makanan kecil/snack dari tepung terigu. Kacang asin Bogares,Krupuk antor. Opak Makanan bundar tipis dari singkong, enak dimakan bareng sambal. Sate bebek Majir. Sate blengong (perkawinan antara itik dan menthok). Martabak Lebaksiu. Jenang/dodol glempang.*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar