16 Februari 2010
DENPASAR MOON
Judul sebuah lagu yang mengingatkan kita akan sebuah pulau yang sangat di kenal di seluruh dunia. Aku jadi teringat ketika masa-masa awal di Zimbabwe, masyarakat disana kebanyakan belum begitu mengenal Indonesia, dan sudah menjadi kewajiban sebagai pegawai Kedutaan untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia, untuk itu berbagai informasi pun dicari untuk dapat memberi penjelasan kepada masyarakat Zimbabwe yang membutuhkan termasuk diantaranya Pulau Bali yang cukup terkenal di manca negara, yang lebih terkenal dari pada Negara Indonesia itu sendiri, ada beberapa teman yang sempat bertanya kepada aku : "Indonesia itu disebelah mananya BalI..?". Sejak itu berbekal informasi yang didapat dari berbagai sumber aku sering mempromosikan Bali ini sebagai salah satu Obyek wisata yang paling favorit, yang lucunya aku sendiri belum pernah mengunjungi pulau Bali, namun dengan gaya seorang Marketing berusaha merayu para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, dengan menjual Bali sebagai iming-imingnya.
Berkat kehendaknya sore ini aku menginjakkan kaki di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, kedatangan aku dan rombongan disambut oleh kalungan bunga kamboja oleh gadis bali yang manis, kemudian oleh pemandu Wisata kami diminta untuk menaiki bus Pariwisata.
Tujuan wisata pertama yang kami kunjungi hari itu adalah Uluwatu. Dari Bandara perjalanan sekitar 1 jam, sampai di Uluwatu sekitar jam 18.00. Yang istimewa dari tempat ini adalah lokasinya yang berada disebuah bukit dan beberapa ratus meter di bawah tampak pantai dengan ombak yang cukup besar. Di salah satu sisi bukit terdapat semacam pura. Sementara disalah satu sisi lainnya terdapat panggung tari.
Saat kami tiba di Uluwatu matahari mulai perlahan tenggelam di ufuk barat, pertunjukkan tari kecakpun dimulai sambil menikmati indahnya sunset, kami menyaksikan ratusan penari membentuk sebuah lingkaran bersiap siap melakukan pementasan tari bali yang terkenal hingga ke manca negara, yaitu tari kecak merupakan sebuah drama tari Bali yang penarinya berkisar antara 50 sampai 150 orang penari yang sebagian besar adalah pria, mereka menari denagn membuat paduan suara, "cak, cak, cak" yang iramanya ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya.
Cerita dalam tari kecak mengambil lakon Ramayana dengan beberapa tokoh pewayangan yang terkenal seperti Rama, Sinta, Hanoman dan Rahwana yang berperan sebagia tokoh antagonis.
Tempat ini juga banyak monyetnya. Monyet di uluwatu ini usil banget mereke kerap merebut kacamata, topi, tas maupun HP pengunjung.
Sebelum beranjak kembali ke Bus, kami menunggu sunset. Sekitar jam 18.30 sunset pun muncul di ufuk barat indah sekali.
Uluwatu yang terletak diujung selatan pulau Bali dan mengarah ke Samudra Hindia, merupakan tempat wisata yang menawan
Setelah selesai menononton pementasan tari kecak kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju kawasan jimbaran untuk makan malam berupa olahan berbagai menu dari hasil laut yang lezat sambil menikmati indahnya malam dan desiran lembut ombak di Pantai Jimbaran.
Selesai makan kami menuju Hotel untuk beristirahat karena keesok hari sudah dijadwalkan untuk mengunjungi beberapa obyek wisata lainnya di Bali,
Hari kedua berada di Pulau Dewata kami dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Ubud atau Kintamani setelah melewati sanur sampailah kami di Batubulan untuk menyaksikan pertunjukkan tari Barong yang terkenal itu .
Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki perbendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, BarongKet ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, di temple kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan) ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.
Unutk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk/Juru Bapang, satu penari dibagiankepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari BarongKet ini diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.
Dari beberapa sumber, ada yang mengatakan tari ini aslinya berasal dari negeri Tirai Bambu Cina karena menyerupai tarian Barongsai. Tapi yang pasti walau darimana pun aslinya, tidak masalah, karena tariannya sarat akan nilai cerita dan juga diselingi lelucon segar.
Selesai menyaksikan pertunjukkan tari Barong kami melanjutkan perjalan ke Kintamani, tempat ini merupakan tujuan wisata paling favorit bagi wisatawan asing maupun domestic dengan suasana perbukitan yang segar. Daya tarik utama dari kawasan Kintamani adalah pemandangan Gunung dan Danau Batur. Gunung Batur merupakan gunung yang masih berstatus aktif dan tertinggi kedua setelah gunung agung di Besakih. Setibanya ditempat ini di sebuah Resaturant menikmati hidangan santap siang sambil menikmati keindahan danau dan gunung Batur yang menyemburkan asap bersahabat.
Selepas makan siang kami kembali menuju hotel, dalam perjalanan singgah disebuah toko yang menjual oleh-oleh khas bali, pemandu sengaja membawa kami ketempat ini untuk kemudahan, karena ditempat ini kita tidak perlu menawar karena barang di bandrol dengan harga pas. Banyak pernak pernik ditawarkan disitu. Mulai dari gantungan kunci, aksesoris wanita, patung tas, kaos, baju hingga bed cover. Aku hanya sempat membeli beberapa kaos untuk oleh-oleh, karena pengunjungnya begitu padat, jadi kurang nyaman belanjanya. Selain kaos aku tidak lagi menemukan barang yang cocok setelah bayar ke kasir, akupun memilih nunggu rombongan di luar sambil minum soft drink di sebuah depot.
Menjelang malam kami tiba di Hotel, besok pagi-pagi sekali diminta untuk check-out dari hotel karena sesuai jadwal rombongan akan melakukan kunjungan ke Yogyakarta.
Sepertinya belum puas berada di pulau Dewata ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar